Koridor Kemanusiaan di Mariupol Gagal
Kamis, 21 April 2022 - 03:36 WIB
KIEV - Wakil Perdana Menteri Ukraina , Iryna Vereshchuk, mengatakan koridor kemanusiaan yang direncanakan di kota Mariupol yang terkepung "tidak berjalan sesuai rencana."
"Sayangnya, koridor kemanusiaan dari Mariupol hari ini tidak berjalan sesuai rencana," kata Vereshchuk di Telegram seperti dikutip dari France24, Kamis (21/4/2022).
Dia menyalahkan pasukan Rusia karena gagal menghormati gencatan senjata sementara yang diperlukan untuk konvoi karena mereka tidak dapat mengendalikan pasukan mereka sendiri di darat.
Moskow telah membuat koridor kemanusiaan bergantung pada penyerahan diri sebelum batas waktu sore hari, tetapi hal itu tidak terjadi seperti dikutip dari Deutsche Welle.
Pejabat pemerintah Rusia menyalahkan militer Ukraina, dengan mengatakan mereka tidak mengikuti rencana gencatan senjata.
Mariupol telah dikepung oleh pasukan Rusia hampir secara konstan telah dibombardir selama dua bulan. Kota ini merupakan tempat utama perlawanan terhadap separatis yang didukung Rusia pada tahun 2014.
Sedikitnya 1.000 warga sipil, kebanyakan wanita dan anak-anak, dan ratusan tentara yang terluka mencari perlindungan di pabrik baja Azovstal yang merupakan tempat terakhir pasukan Ukraina bertahan di daerah itu.
Sebelumnya pada hari Rabu, Rusia mengeluarkan ultimatum lain untuk pasukan Ukraina di Azovstal. Azovstal adalah kantong terakhir perlawanan Ukraina di pelabuhan utama Mariupol.
"Sayangnya, koridor kemanusiaan dari Mariupol hari ini tidak berjalan sesuai rencana," kata Vereshchuk di Telegram seperti dikutip dari France24, Kamis (21/4/2022).
Dia menyalahkan pasukan Rusia karena gagal menghormati gencatan senjata sementara yang diperlukan untuk konvoi karena mereka tidak dapat mengendalikan pasukan mereka sendiri di darat.
Moskow telah membuat koridor kemanusiaan bergantung pada penyerahan diri sebelum batas waktu sore hari, tetapi hal itu tidak terjadi seperti dikutip dari Deutsche Welle.
Pejabat pemerintah Rusia menyalahkan militer Ukraina, dengan mengatakan mereka tidak mengikuti rencana gencatan senjata.
Baca Juga
Mariupol telah dikepung oleh pasukan Rusia hampir secara konstan telah dibombardir selama dua bulan. Kota ini merupakan tempat utama perlawanan terhadap separatis yang didukung Rusia pada tahun 2014.
Sedikitnya 1.000 warga sipil, kebanyakan wanita dan anak-anak, dan ratusan tentara yang terluka mencari perlindungan di pabrik baja Azovstal yang merupakan tempat terakhir pasukan Ukraina bertahan di daerah itu.
Sebelumnya pada hari Rabu, Rusia mengeluarkan ultimatum lain untuk pasukan Ukraina di Azovstal. Azovstal adalah kantong terakhir perlawanan Ukraina di pelabuhan utama Mariupol.
(ian)
tulis komentar anda