Komandan Ukraina Mengadu ke Paus Fransikus soal Mariupol: Inilah Neraka di Bumi!
Selasa, 19 April 2022 - 10:18 WIB
KIEV - Seorang komandan Marinir Ukraina yang mencoba membela Mariupol mengadu dan memohon bantuan kepada Paus Fransiskus melalui surat. Sang komandan menyebut kota yang terkepung itu seperti neraka di Bumi.
Mayor Serhiy Volyna, komandan dari Brigade Marinir Terpisah ke-36 Ukraina, menulis surat putus asa yang diterbitkan hari Senin oleh surat kabar Ukrainska Pravda.
"Anda mungkin telah melihat banyak hal dalam hidup Anda. Tapi saya yakin Anda belum pernah melihat hal-hal yang terjadi pada Mariupol," tulis Volyna. "Karena seperti inilah neraka di Bumi."
Volnya, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang Ortodoks, mengatakan bahwa dia percaya pada Tuhan. "Saya tahu bahwa cahaya selalu mengalahkan kegelapan," lanjut surat Volnya.
"Saya belum melihat seruan Anda kepada dunia dan saya belum membaca semua pernyataan Anda baru-baru ini; saya telah berjuang selama lebih dari 50 hari, benar-benar terkepung, dan saya hanya punya waktu untuk pertempuran sengit untuk setiap meter dari kota yang dikelilingi oleh musuh," imbuh Volnya.
"Saya punya sedikit waktu untuk menggambarkan semua kengerian yang saya lihat di sini setiap hari. Wanita dengan anak-anak dan bayi tinggal di bunker di pabrik, mereka lapar dan kedinginan," lanjutnya.
"Setiap hari mereka hidup dalam penglihatan pesawat musuh. Yang terluka mati setiap hari karena tidak ada obat, air, dan makanan."
"Saya meminta bantuan Anda. Karena waktunya telah tiba ketika doa tidak cukup. Bantu selamatkan mereka," imbuh Volnya.
"Setelah pengeboman teater drama, tidak ada lagi yang percaya pada penjajah Rusia. Bawa kebenaran ke dunia, evakuasi orang dan selamatkan hidup mereka dari tangan Setan, yang ingin membakar semua makhluk hidup."
Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan upaya untuk merebut Mariupol telah menimbulkan kerugian yang signifikan bagi penduduknya.
"Area infrastruktur yang luas telah hancur sementara penduduk menderita korban yang signifikan," katanya dalam pembaruan intelijen.
"Komandan Rusia akan khawatir dengan waktu yang dibutuhkan untuk menaklukkan Mariupol," imbuh kementerian itu.
“Perlawanan Ukraina bersama telah menguji kekuatan Rusia dan mengalihkan orang dan material, memperlambat kemajuan Rusia di tempat lain.”
Mayor Serhiy Volyna, komandan dari Brigade Marinir Terpisah ke-36 Ukraina, menulis surat putus asa yang diterbitkan hari Senin oleh surat kabar Ukrainska Pravda.
"Anda mungkin telah melihat banyak hal dalam hidup Anda. Tapi saya yakin Anda belum pernah melihat hal-hal yang terjadi pada Mariupol," tulis Volyna. "Karena seperti inilah neraka di Bumi."
Volnya, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang Ortodoks, mengatakan bahwa dia percaya pada Tuhan. "Saya tahu bahwa cahaya selalu mengalahkan kegelapan," lanjut surat Volnya.
"Saya belum melihat seruan Anda kepada dunia dan saya belum membaca semua pernyataan Anda baru-baru ini; saya telah berjuang selama lebih dari 50 hari, benar-benar terkepung, dan saya hanya punya waktu untuk pertempuran sengit untuk setiap meter dari kota yang dikelilingi oleh musuh," imbuh Volnya.
"Saya punya sedikit waktu untuk menggambarkan semua kengerian yang saya lihat di sini setiap hari. Wanita dengan anak-anak dan bayi tinggal di bunker di pabrik, mereka lapar dan kedinginan," lanjutnya.
"Setiap hari mereka hidup dalam penglihatan pesawat musuh. Yang terluka mati setiap hari karena tidak ada obat, air, dan makanan."
"Saya meminta bantuan Anda. Karena waktunya telah tiba ketika doa tidak cukup. Bantu selamatkan mereka," imbuh Volnya.
"Setelah pengeboman teater drama, tidak ada lagi yang percaya pada penjajah Rusia. Bawa kebenaran ke dunia, evakuasi orang dan selamatkan hidup mereka dari tangan Setan, yang ingin membakar semua makhluk hidup."
Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan upaya untuk merebut Mariupol telah menimbulkan kerugian yang signifikan bagi penduduknya.
"Area infrastruktur yang luas telah hancur sementara penduduk menderita korban yang signifikan," katanya dalam pembaruan intelijen.
"Komandan Rusia akan khawatir dengan waktu yang dibutuhkan untuk menaklukkan Mariupol," imbuh kementerian itu.
“Perlawanan Ukraina bersama telah menguji kekuatan Rusia dan mengalihkan orang dan material, memperlambat kemajuan Rusia di tempat lain.”
(min)
tulis komentar anda