Buru Pelaku Penembakan Kereta Bawah Tanah New York, Polisi Tawarkan Hadiah Rp718 Juta

Rabu, 13 April 2022 - 08:39 WIB
"Tersangka adalah laki-laki berkulit gelap dan mengenakan rompi oranye neon dan kaus berwarna abu-abu," papar Komisaris NYPD Keechant Sewell saat konferensi pers Selasa.

Hadiah USD50.000 (Rp718 juta) telah diposting untuk informasi yang mengarah pada penangkapan individu yang tidak disebutkan namanya itu.

“Penyidik mengambil berbagai persenjataan dari lokasi Brooklyn, termasuk pistol Glock 9mm, tiga magasin tambahan, setidaknya dua granat asap yang diledakkan, dua granat asap yang tidak diledakkan dan kapak,” papar Kepala Detektif NYPD James W Essig.

Saksi mata telah mengklaim bahwa mereka yakin tersangka mungkin telah melakukan lebih banyak kerusakan jika senjatanya tidak macet di tengah serangan.

Para pejabat telah mengkonfirmasi bahwa senjata semi-otomatis pria bersenjata itu macet saat beraksi.

Kamera pengintai tidak mungkin menghasilkan rekaman yang bermanfaat, karena ada dugaan kerusakan sistem pada saat kejadian. Kunci U-Haul juga diambil sebagai bukti.

"Kami akan bekerja dengan NYPD untuk merekam semua video itu untuk mencari tahu di mana penjahat ini mungkin masuk atau keluar dari sistem," papar Chairman dan CEO MTA Janno Lieber kepada Jake Tapper dari CNN.

U-Haul bekerja sama dengan NYPD, dan sejak itu menghasilkan perjanjian sewa yang menunjukkan reservasi van untuk penjemputan terjadi pada pukul 14:01 waktu setempat pada Senin dan hanya disewa selama dua hari.

Pria bersenjata itu diyakini bertindak sendiri. Dia menyebarkan tabir asap darurat sebelum rentetan tembakan memenuhi kereta bawah tanah dengan asap dan peron kereta dipenuhi bercak darah korban.

"Setiap kali Anda memiliki orang yang menggunakan perangkat asap, Anda memiliki orang yang melepaskan senjata di sistem, yang tampak memasang masker gas di wajahnya, itu adalah orang yang dengan sengaja mencoba meneror sistem kita," ujar Walikota New York City Eric Adams, mantan perwira polisi, mengatakan kepada MSNBC.

Sebelumnya pada hari itu, walikota mengeluarkan pernyataan video yang menyatakan, “Pejabat kota tidak akan membiarkan warga New York diteror bahkan oleh satu orang pun."

Insiden Selasa terjadi di tengah peningkatan 68% dalam kejahatan transit. Ringkasan NYPD dari data tersebut menyoroti bahwa kejahatan transit telah kembali ke angka pra-pandemi.

Serangan itu tidak diselidiki sebagai tindakan terorisme, menurut NYPD, meskipun pihak berwenang belum mengesampingkan kesimpulan apa pun.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More