Giliran Australia Desak Putin Diadili atas Kejahatan Perang di Ukraina
Selasa, 05 April 2022 - 13:19 WIB
SYDNEY - Setelah Amerika Serikat (AS), kini giliran Australia mendesak agar Presiden Rusia Vladimir Putin diadili atas kejahatan perang. Desakan ini muncul setelah ada pembantaian massal di Bucha, dekat Kiev, Ukraina.
Para menteri senior Australia, termasuk Menteri Pertahanan Peter Dutton dan Menteri Luar Negeri Marise Payne, telah menyerukan agar Putin diselidiki atas kejahatan perang terkait pembantaian warga sipil di Ukraina. Seruan mereka mengikuti jejak Presiden AS Joe Biden.
Puluhan korban pembantaian massal di Bucha ditemukan berpakaian sipil. Beberapa di antaranya dalam kondisi tangan terikat, dan lainnya terdapat luka tembak di belakang kepala.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi situs kuburan massal di Bucha, dan mengatakan kota itu telah menjadi tempat kejahatan perang yang akan diakui oleh dunia sebagai genosida.
“Kami tahu ribuan orang telah dibunuh dan disiksa dengan ekstremitas dipotong; perempuan diperkosa, anak-anak dibunuh,” kata Zelensky.
Dutton mendukung Zelensky pada Selasa (5/4/2022) pagi, menggambarkan Putin sebagai "otokrat brutal".
“Penggunaan senjata kimia dan penggunaan kebrutalan terhadap perempuan dan anak-anak tidak membuatnya berhenti,” kata Dutton kepada Sunrise.
“Ketika Anda melihat teater dibom, ketika Anda melihat daerah pemukiman dibom dan potensi kuburan massal atau eksekusi, itu adalah tindakan kejahatan perang yang harus diselidiki secepat mungkin."
“Dunia perlu bersatu dan menjadi lebih kuat dalam sanksi yang kami terapkan terhadap Rusia," ujarnya.
“Australia sudah ada sejak hari pertama. Kami berdiri bersatu dengan Ukraina.”
Senator yang juga Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan "sulit menemukan kata-kata" untuk menanggapi apa yang terjadi di Ukraina.
"Menjijikkan...mengerikan...obscene," katanya kepada Channel 7.
“Apa yang telah kita lihat–pengeboman tempat perlindungan sipil yang diketahui, di Bucha di mana ada pembantaian orang di kuburan massal, dan penggunaan pemerkosaan sebagai senjata perang," paparnya.
“Itu mengerikan. Dan itu harus diselidiki dalam konteks kejahatan perang.”
Australia sedang bersiap untuk mengirim sejumlah kendaraan Bushmaster ke Ukraina menyusul permintaan publik dari Zelensky.
Zelensky telah berbicara kepada Parlemen Australia melalui tautan video pada hari Kamis pekan lalu dan telah meminta Barat untuk menjatuhkan sanksi yang lebih besar terhadap Rusia.
Dalam pidatonya kepada Zelensky, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia bersama Ukraina.
"Kami mendukung Anda, Presiden, dan kami tidak mendukung penjahat perang Moskow," kata Morrison.
Para menteri senior Australia, termasuk Menteri Pertahanan Peter Dutton dan Menteri Luar Negeri Marise Payne, telah menyerukan agar Putin diselidiki atas kejahatan perang terkait pembantaian warga sipil di Ukraina. Seruan mereka mengikuti jejak Presiden AS Joe Biden.
Puluhan korban pembantaian massal di Bucha ditemukan berpakaian sipil. Beberapa di antaranya dalam kondisi tangan terikat, dan lainnya terdapat luka tembak di belakang kepala.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi situs kuburan massal di Bucha, dan mengatakan kota itu telah menjadi tempat kejahatan perang yang akan diakui oleh dunia sebagai genosida.
“Kami tahu ribuan orang telah dibunuh dan disiksa dengan ekstremitas dipotong; perempuan diperkosa, anak-anak dibunuh,” kata Zelensky.
Dutton mendukung Zelensky pada Selasa (5/4/2022) pagi, menggambarkan Putin sebagai "otokrat brutal".
“Penggunaan senjata kimia dan penggunaan kebrutalan terhadap perempuan dan anak-anak tidak membuatnya berhenti,” kata Dutton kepada Sunrise.
“Ketika Anda melihat teater dibom, ketika Anda melihat daerah pemukiman dibom dan potensi kuburan massal atau eksekusi, itu adalah tindakan kejahatan perang yang harus diselidiki secepat mungkin."
“Dunia perlu bersatu dan menjadi lebih kuat dalam sanksi yang kami terapkan terhadap Rusia," ujarnya.
“Australia sudah ada sejak hari pertama. Kami berdiri bersatu dengan Ukraina.”
Senator yang juga Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan "sulit menemukan kata-kata" untuk menanggapi apa yang terjadi di Ukraina.
"Menjijikkan...mengerikan...obscene," katanya kepada Channel 7.
“Apa yang telah kita lihat–pengeboman tempat perlindungan sipil yang diketahui, di Bucha di mana ada pembantaian orang di kuburan massal, dan penggunaan pemerkosaan sebagai senjata perang," paparnya.
“Itu mengerikan. Dan itu harus diselidiki dalam konteks kejahatan perang.”
Australia sedang bersiap untuk mengirim sejumlah kendaraan Bushmaster ke Ukraina menyusul permintaan publik dari Zelensky.
Zelensky telah berbicara kepada Parlemen Australia melalui tautan video pada hari Kamis pekan lalu dan telah meminta Barat untuk menjatuhkan sanksi yang lebih besar terhadap Rusia.
Dalam pidatonya kepada Zelensky, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia bersama Ukraina.
"Kami mendukung Anda, Presiden, dan kami tidak mendukung penjahat perang Moskow," kata Morrison.
(min)
tulis komentar anda