Horor di Bucha, Ratusan Mayat dengan Kepala Tertembus Peluru Penuhi Jalan
Minggu, 03 April 2022 - 11:44 WIB
KIEV - Hampir 300 orang telah dikuburkan di kuburan massal di Bucha, sebuah kota komuter di luar Ibu Kota Ukraina , Kiev. Hal itu diungkapkan Wali Kota Bucha setelah tentara Ukraina merebut kembali kota penting itu dari Rusia .
"Di Bucha, kami telah menguburkan 280 orang di kuburan massal," kata Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk kepada AFP melalui telepon. Dia mengatakan jalan-jalan kota yang hancur parah dipenuhi dengan mayat.
"Semua orang ini ditembak, dibunuh, di bagian belakang kepala," kata Fedoruk seperti dilansir dari Al Arabiya, Minggu (3/4/2022).
Dia mengatakan para korban adalah pria dan wanita, dan dia telah melihat seorang anak laki-laki berusia 14 tahun di antara yang tewas.
"Banyak dari mayat-mayat itu dibalut perban putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bersenjata," ungkapnya.
Ia menambahkan kota itu masih memiliki mobil di jalan-jalan dengan seluruh keluarga terbunuh: anak-anak, wanita, nenek, pria.
"Mayat-mayat itu masih ada di jalanan karena penambang belum bekerja di sana," kata Fedoruk.
Dia mengklaim beberapa korban telah mencoba menyeberangi sungai Buchanka ke wilayah yang dikuasai Ukraina dan telah terbunuh.
“Ini adalah konsekuensi dari pendudukan Rusia,” ujarnya.
Dia mengatakan tidak mungkin untuk mengatakan berapa banyak warga sipil yang tewas selama pertempuran dengan pasukan Rusia.
"Pihak berwenang akan membersihkan mayat setelah penyapu ranjau memberi mereka lampu hijau dalam tiga atau empat hari," katanya.
Pasukan Ukraina kembali menguasai Bucha minggu ini. Kota itu tidak dapat diakses selama hampir sebulan karena dikuasai oleh pasukan Rusia.
"Di Bucha, kami telah menguburkan 280 orang di kuburan massal," kata Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk kepada AFP melalui telepon. Dia mengatakan jalan-jalan kota yang hancur parah dipenuhi dengan mayat.
"Semua orang ini ditembak, dibunuh, di bagian belakang kepala," kata Fedoruk seperti dilansir dari Al Arabiya, Minggu (3/4/2022).
Dia mengatakan para korban adalah pria dan wanita, dan dia telah melihat seorang anak laki-laki berusia 14 tahun di antara yang tewas.
"Banyak dari mayat-mayat itu dibalut perban putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bersenjata," ungkapnya.
Ia menambahkan kota itu masih memiliki mobil di jalan-jalan dengan seluruh keluarga terbunuh: anak-anak, wanita, nenek, pria.
"Mayat-mayat itu masih ada di jalanan karena penambang belum bekerja di sana," kata Fedoruk.
Dia mengklaim beberapa korban telah mencoba menyeberangi sungai Buchanka ke wilayah yang dikuasai Ukraina dan telah terbunuh.
“Ini adalah konsekuensi dari pendudukan Rusia,” ujarnya.
Dia mengatakan tidak mungkin untuk mengatakan berapa banyak warga sipil yang tewas selama pertempuran dengan pasukan Rusia.
"Pihak berwenang akan membersihkan mayat setelah penyapu ranjau memberi mereka lampu hijau dalam tiga atau empat hari," katanya.
Pasukan Ukraina kembali menguasai Bucha minggu ini. Kota itu tidak dapat diakses selama hampir sebulan karena dikuasai oleh pasukan Rusia.
(ian)
tulis komentar anda