Polandia Kecewa Sanksi Anti-Rusia Tidak Berhasil, Ini Buktinya
Minggu, 03 April 2022 - 03:01 WIB
Pada Maret, ketika negara-negara Barat mulai memberlakukan sanksi besar-besaran pada Rusia terkait agresi Ukraina, rubel jatuh ke posisi terendah dalam sejarah 132 per dolar dan 147 per euro.
Namun, pada akhir Maret, rubel diperdagangkan pada kisaran 85 per dolar dan 93 per euro, hampir sama dengan kurs sebelum Rusia meluncurkan kampanye militernya.
Mata uang rubel Rusia pulih setelah sejumlah langkah yang diambil Bank Sentral Rusia, dan pengumuman Moskow akan mengharuskan "negara-negara yang tidak bersahabat" untuk membayar gas dalam rubel.
Moskow menyerang negara tetangga itu menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan ketentuan-ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk mengatur status wilayah di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev mengatakan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Namun, pada akhir Maret, rubel diperdagangkan pada kisaran 85 per dolar dan 93 per euro, hampir sama dengan kurs sebelum Rusia meluncurkan kampanye militernya.
Mata uang rubel Rusia pulih setelah sejumlah langkah yang diambil Bank Sentral Rusia, dan pengumuman Moskow akan mengharuskan "negara-negara yang tidak bersahabat" untuk membayar gas dalam rubel.
Moskow menyerang negara tetangga itu menyusul kegagalan Ukraina mengimplementasikan ketentuan-ketentuan perjanjian Minsk yang ditandatangani pada 2014, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk mengatur status wilayah di dalam negara Ukraina.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev mengatakan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa.
(sya)
tulis komentar anda