8 Jalur Perdagangan Kuno Peradaban Manusia

Minggu, 21 Juni 2020 - 05:56 WIB
Dimulainya Zaman Eksplorasi (abad ke-15 hingga ke-17), ketika teknologi navigasi baru memungkinkan orang berlayar jarak jauh, orang-orang Eropa turun langsung menjalin hubungan perdagangan dengan wilayah sumber rempah yakni Indonesia, China, dan Jepang. Belanda dan Inggris mendapat keuntungan dari kontrol perdagangan rempah-rempah itu, salah satunya wilayah rempah terkenal di Indonesia yakni Maluku, satu-satunya sumber pala dan cengkeh pada waktu itu.

3. Jalur Dupa (The Incense Route)



Rute Dupa dikembangkan untuk mengangkut kemenyan dan mur, yang hanya ditemukan di ujung selatan Semenanjung Arab (Yaman modern dan Oman). Kemenyan dan mur keduanya berasal dari getah pohon yang dijemur di bawah sinar matahari.

Getah ini kemudian dibakar sebagai dupa atau digunakan sebagai parfum dan juga populer dalam ritual penguburan untuk membantu pembalseman. Unta didomestikasi sekitar 1000 SM dan perkembangan ini memungkinkan orang Arab mulai mengangkut komoditas dupa ke kawasan Mediterania, sebuah pusat perdagangan penting.

Kemenyan dan mur menjadi komoditas penting bagi orang-orang Romawi, Yunani, dan Mesir. Setiap tahunnya tak kurang 3000 ton dupa diperdagangkann. Sejarawan Romawi Pliny the Elder menulis bahwa butuh 62 hari untuk menempuh salaj satu rute perdagangan darat populer ini.

4. Jalur Amber (Amber Road)



Jalur Amber adalah rute perdagangan kuno untuk pemindahan amber dari daerah pantai di Laut Utara dan Laut Baltik ke Laut Mediterania. Rute perdagangan prasejarah antara Eropa Utara dan Selatan ini ditentukan oleh perdagangan ambar.

Sebagai komoditas penting, kadang-kadang dijuluki "emas utara", ambar diangkut dari Laut Utara dan Laut Baltik ke daratan melalui sungai Vistula dan Dnieper ke Italia, Yunani, Laut Hitam, Suriah, dan Mesir selama beberapa periode. Ribuan tahun lalu, amber telah diperdagangkan sejak sekitar 3000 SM.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More