Putin Akhirnya Kesampingkan Opsi Rusia Mengebom Nuklir Ukraina
Rabu, 30 Maret 2022 - 00:28 WIB
Kata-kata Medvedev mengikuti perintah Presiden Vladimir Putin bahwa senjata nuklirnya harus ditempatkan dalam posisi siaga tinggi menyusul invasi ke Ukraina yang dia perintahkan pada 24 Februari.
Pekan lalu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengutuk retorika "perang nuklir" Rusia.
Peskov, dalam wawancara tersebut, mengatakan Rusia tidak ragu akan mencapai semua tujuan dari operasi militer khusus di Ukraina."Tetapi setiap hasil dari operasi, tentu saja, bukan alasan untuk penggunaan senjata nuklir," ujarnya.
“Kami memiliki konsep keamanan yang sangat jelas menyatakan bahwa hanya ketika ada ancaman bagi eksistensi terhadap negara kami,” kata Peskov, “kami dapat menggunakan dan kami akan benar-benar menggunakan senjata nuklir untuk menghilangkan ancaman tersebut."
"Mari kita pisahkan dua hal ini," kata Peskov. "Maksud saya, [ancaman terhadap] keberadaan negara dan operasi militer khusus di Ukraina, mereka tidak ada hubungannya satu sama lain."
Peskov mengatakan komentar Putin tentang kemampuan nuklir Rusia adalah peringatan terhadap negara-negara lain untuk tidak ikut campur dalam urusan antara Ukraina dan Rusia.
Ketika pewawancara Ryan Chilcote mengatakan komentar Putin menyarankan Rusia akan beralih ke senjata nuklir jika pihak ketiga terlibat, Peskov menjawab; "Tidak, saya rasa tidak, tapi dia cukup berani mengatakan itu, jangan ikut campur."
"Jika Anda melakukan itu, kami akan memiliki semua kemungkinan untuk mencegahnya dan menghukum semua orang yang akan ikut campur."
Ketika Chilcote meminta Peskov untuk mengesampingkan penggunaan senjata nuklir mengingat perang di Ukraina akan mengancam keberadaan Rusia, juru bicara Kremlin tersebut mengatakan; "Tidak ada yang berpikir untuk menggunakan, bahkan tentang gagasan untuk menggunakan senjata nuklir."
Pekan lalu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengutuk retorika "perang nuklir" Rusia.
Peskov, dalam wawancara tersebut, mengatakan Rusia tidak ragu akan mencapai semua tujuan dari operasi militer khusus di Ukraina."Tetapi setiap hasil dari operasi, tentu saja, bukan alasan untuk penggunaan senjata nuklir," ujarnya.
“Kami memiliki konsep keamanan yang sangat jelas menyatakan bahwa hanya ketika ada ancaman bagi eksistensi terhadap negara kami,” kata Peskov, “kami dapat menggunakan dan kami akan benar-benar menggunakan senjata nuklir untuk menghilangkan ancaman tersebut."
"Mari kita pisahkan dua hal ini," kata Peskov. "Maksud saya, [ancaman terhadap] keberadaan negara dan operasi militer khusus di Ukraina, mereka tidak ada hubungannya satu sama lain."
Peskov mengatakan komentar Putin tentang kemampuan nuklir Rusia adalah peringatan terhadap negara-negara lain untuk tidak ikut campur dalam urusan antara Ukraina dan Rusia.
Ketika pewawancara Ryan Chilcote mengatakan komentar Putin menyarankan Rusia akan beralih ke senjata nuklir jika pihak ketiga terlibat, Peskov menjawab; "Tidak, saya rasa tidak, tapi dia cukup berani mengatakan itu, jangan ikut campur."
"Jika Anda melakukan itu, kami akan memiliki semua kemungkinan untuk mencegahnya dan menghukum semua orang yang akan ikut campur."
Ketika Chilcote meminta Peskov untuk mengesampingkan penggunaan senjata nuklir mengingat perang di Ukraina akan mengancam keberadaan Rusia, juru bicara Kremlin tersebut mengatakan; "Tidak ada yang berpikir untuk menggunakan, bahkan tentang gagasan untuk menggunakan senjata nuklir."
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda