Sebut Putin Tidak Bisa Terus Berkuasa, Ini Penjelasan Biden
Selasa, 29 Maret 2022 - 14:51 WIB
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden angkat bicara setelah pernyataannya mengenai Presiden Rusia Vladimir Putin memicu kontroversi.
Dalam pidato di Warsawa, Polandia pada akhir pekan lalu Biden mengatakan Putin tidak bisa terus berkuasa, sebuah pernyataan yang membuat Gedung Putih sibuk membuat klarifikasi.
“Saya baru saja mengungkapkan kemarahan saya. Dia seharusnya tidak tetap berkuasa, sama seperti, Anda tahu, orang jahat tidak boleh terus melakukan hal-hal buruk,” kata Biden dalam menanggapi pertanyaan wartawan di Gedung Putih.
"Tapi itu tidak berarti kami memiliki kebijakan mendasar untuk melakukan apa pun untuk menjatuhkan Putin dengan cara apa pun," imbuhnya seperti dilansir dari CNN, Selasa (29/3/2022).
Biden dan Gedung Putih telah berulang kali mencoba mengklarifikasi pernyataan itu. Pemerintah AS dan sekutunya mengatakan Biden tidak menyuarakan perubahan rezim atau menyingkirkan Putin dari kekuasaan. Sebaliknya, mereka berpendapat bahwa Biden mengatakan mengatakan Putin tidak dapat diizinkan untuk mejalankan kekuasaan atas negara-negara tetangga.
“Saya sedang berbicara dengan orang-orang Rusia,” kata Biden lagi saat ditanya mengapa ia mengucapkan kalimat itu.
"Bagian terakhir dari pidato itu adalah berbicara dengan orang-orang Rusia," jelasnya.
"Saya mengomunikasikan hal ini, tidak hanya kepada orang-orang Rusia tetapi seluruh dunia. Ini hanya menyatakan fakta sederhana bahwa perilaku semacam ini sama sekali tidak dapat diterima. Sama sekali tidak dapat diterima. Dan cara untuk menghadapinya adalah dengan memperkuat dan menjaga NATO sepenuhnya bersatu dan membantu Ukraina di mana kita bisa," tuturnya.
Biden menekankan bahwa dia berbicara dari hati setelah pertemuan dengan para pengungsi Ukraina di Warsawa.
"Saya baru saja bergabung dengan keluarga-keluarga itu," ujarnya.
"Saya tidak meminta maaf untuk itu," ia menambahkan.
Biden juga menepis anggapan bahwa pernyataannya dapat meningkatkan konflik di Ukraina. Orang nomor satu di AS itu mengatakan kesan bahwa para pemimpin lain mungkin mempermasalahkan pernyataannya yang tidak tertulis selama pidatonya di Polandia tidak melemahkan NATO.
"NATO tidak pernah, selamanya, sekuat sekarang ini," tegas Biden.
Biden juga mengatakan dia tidak percaya komentarnya memperumit upaya diplomatik untuk mengakhiri perang atau meningkatkan permusuhan.
"Apa yang memperumit situasi saat ini adalah upaya eskalasi Putin untuk terus terlibat dalam pembantaian," ucap Biden.
"Jenis perilaku yang membuat seluruh dunia berkata, 'Ya Tuhan, apa yang dilakukan orang ini?'" imbuhnya seperti dikutip dari USA Today.
Ditanya apakah dia akan bertemu dengan Putin, Biden tidak langsung menjawab ya atau tidak dengan mengatakan itu akan tergantung pada apa yang ingin didiskusikan oleh pemimpin Rusia itu. Putin sendiri belum menyerukan pertemuan di antara mereka.
Dalam pidato di Warsawa, Polandia pada akhir pekan lalu Biden mengatakan Putin tidak bisa terus berkuasa, sebuah pernyataan yang membuat Gedung Putih sibuk membuat klarifikasi.
“Saya baru saja mengungkapkan kemarahan saya. Dia seharusnya tidak tetap berkuasa, sama seperti, Anda tahu, orang jahat tidak boleh terus melakukan hal-hal buruk,” kata Biden dalam menanggapi pertanyaan wartawan di Gedung Putih.
"Tapi itu tidak berarti kami memiliki kebijakan mendasar untuk melakukan apa pun untuk menjatuhkan Putin dengan cara apa pun," imbuhnya seperti dilansir dari CNN, Selasa (29/3/2022).
Biden dan Gedung Putih telah berulang kali mencoba mengklarifikasi pernyataan itu. Pemerintah AS dan sekutunya mengatakan Biden tidak menyuarakan perubahan rezim atau menyingkirkan Putin dari kekuasaan. Sebaliknya, mereka berpendapat bahwa Biden mengatakan mengatakan Putin tidak dapat diizinkan untuk mejalankan kekuasaan atas negara-negara tetangga.
“Saya sedang berbicara dengan orang-orang Rusia,” kata Biden lagi saat ditanya mengapa ia mengucapkan kalimat itu.
"Bagian terakhir dari pidato itu adalah berbicara dengan orang-orang Rusia," jelasnya.
"Saya mengomunikasikan hal ini, tidak hanya kepada orang-orang Rusia tetapi seluruh dunia. Ini hanya menyatakan fakta sederhana bahwa perilaku semacam ini sama sekali tidak dapat diterima. Sama sekali tidak dapat diterima. Dan cara untuk menghadapinya adalah dengan memperkuat dan menjaga NATO sepenuhnya bersatu dan membantu Ukraina di mana kita bisa," tuturnya.
Biden menekankan bahwa dia berbicara dari hati setelah pertemuan dengan para pengungsi Ukraina di Warsawa.
"Saya baru saja bergabung dengan keluarga-keluarga itu," ujarnya.
"Saya tidak meminta maaf untuk itu," ia menambahkan.
Biden juga menepis anggapan bahwa pernyataannya dapat meningkatkan konflik di Ukraina. Orang nomor satu di AS itu mengatakan kesan bahwa para pemimpin lain mungkin mempermasalahkan pernyataannya yang tidak tertulis selama pidatonya di Polandia tidak melemahkan NATO.
"NATO tidak pernah, selamanya, sekuat sekarang ini," tegas Biden.
Biden juga mengatakan dia tidak percaya komentarnya memperumit upaya diplomatik untuk mengakhiri perang atau meningkatkan permusuhan.
"Apa yang memperumit situasi saat ini adalah upaya eskalasi Putin untuk terus terlibat dalam pembantaian," ucap Biden.
"Jenis perilaku yang membuat seluruh dunia berkata, 'Ya Tuhan, apa yang dilakukan orang ini?'" imbuhnya seperti dikutip dari USA Today.
Ditanya apakah dia akan bertemu dengan Putin, Biden tidak langsung menjawab ya atau tidak dengan mengatakan itu akan tergantung pada apa yang ingin didiskusikan oleh pemimpin Rusia itu. Putin sendiri belum menyerukan pertemuan di antara mereka.
(ian)
tulis komentar anda