Tiga Muslim Amerika Gugat Depdagri AS karena Interogasi Soal Agama di Bandara
Jum'at, 25 Maret 2022 - 13:25 WIB
Abdirahman Aden Kariye, imam di sebuah masjid di Bloomington, Minnesota adalah salah satu penggugat. Dalam gugatan itu ia mengatakan, bahwa ia telah ditanyai tentang imannya setidaknya lima kali, ketika dia kembali ke negara itu antara 2017 dan 2022.
“Pertanyaan berulang kali menyebabkan Kariye stres dan membuatnya berhenti mengenakan topi Muslim yang dikenal sebagai kufi dan berhenti membawa teks-teks agama ketika dia bepergian ke luar negeri untuk menghindari pengawasan tambahan,” kata gugatan itu.
Penggugat lainnya, Hameem Shah, seorang penduduk Plano, Texas, mengatakan dia kembali pada 2019 dari liburan ke Serbia dan Bosnia ketika dia ditarik ke samping di bandara Los Angeles untuk pemeriksaan tambahan.
“Petugas memisahkan dia dari pelancong lain dan mulai membaca jurnal pribadinya, terlepas dari protesnya dan bertanya apakah dia telah melakukan perjalanan di Timur Tengah, dengan mengatakan mereka ingin memastikan dia adalah "orang yang aman," kata gugatan itu.
Mereka juga bertanya kepadanya tentang keyakinan dan praktik agamanya dan menggeledah teleponnya meskipun dia ditentang dan membebaskannya dua jam kemudian, lanjut isi gugatan itu.
"Saya pikir menjadi orang Amerika berarti saya dan orang lain bebas menjalankan agama apa pun yang kami pilih," kata Shah dalam sebuah pernyataan. Ia juga menambahkan bahwa pengalaman di bandara yang dia alami masih menghantuinya.
“Pertanyaan berulang kali menyebabkan Kariye stres dan membuatnya berhenti mengenakan topi Muslim yang dikenal sebagai kufi dan berhenti membawa teks-teks agama ketika dia bepergian ke luar negeri untuk menghindari pengawasan tambahan,” kata gugatan itu.
Penggugat lainnya, Hameem Shah, seorang penduduk Plano, Texas, mengatakan dia kembali pada 2019 dari liburan ke Serbia dan Bosnia ketika dia ditarik ke samping di bandara Los Angeles untuk pemeriksaan tambahan.
“Petugas memisahkan dia dari pelancong lain dan mulai membaca jurnal pribadinya, terlepas dari protesnya dan bertanya apakah dia telah melakukan perjalanan di Timur Tengah, dengan mengatakan mereka ingin memastikan dia adalah "orang yang aman," kata gugatan itu.
Mereka juga bertanya kepadanya tentang keyakinan dan praktik agamanya dan menggeledah teleponnya meskipun dia ditentang dan membebaskannya dua jam kemudian, lanjut isi gugatan itu.
"Saya pikir menjadi orang Amerika berarti saya dan orang lain bebas menjalankan agama apa pun yang kami pilih," kata Shah dalam sebuah pernyataan. Ia juga menambahkan bahwa pengalaman di bandara yang dia alami masih menghantuinya.
(esn)
tulis komentar anda