China Eastern Airlines Jatuh Bingungkan Para Ahli: Seharusnya Tak Terjadi...
Selasa, 22 Maret 2022 - 08:00 WIB
WUZHOU - Penilaian awal dari tragedi jatuhnya pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-800 membuat para ahli bingung.
Hal ini disebabkan fakta bahwa Boeing 737-800 berada dalam fase jelajah penerbangan, ketika kecelakaan paling kecil kemungkinannya terjadi.
Berbicara kepada The Sun, pakar penerbangan China, Li Xiaojin, mengatakan insiden itu seharusnya “tidak terjadi” dari sudut pandang teknis.
“Biasanya pesawat dalam keadaan autopilot selama fase jelajah. Jadi sangat sulit untuk memahami apa yang terjadi,” katanya.
Penerbangan MU5735 dengan 132 orang itu jatuh di pegunungan terpencil di Teng, Kota Wuzhou, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, kemarin. Kecelakaan terjadi ketika pesawat dalam penerbangan dari Kunming ke Guangzhou.
Pakar penerbangan lain, Arthur Rowe, mengesampingkan kemungkinan kerusakan mesin.
“Ini tidak mungkin terkait dengan mesin karena pesawat dapat terbang dengan sangat baik tanpa tenaga mesin–untuk waktu yang terbatas,” kata Rowe.
“Tampaknya kemungkinan besar kehilangan kendali, mungkin setelah pesawat berhenti di ketinggian," ujarnya.
Hal ini disebabkan fakta bahwa Boeing 737-800 berada dalam fase jelajah penerbangan, ketika kecelakaan paling kecil kemungkinannya terjadi.
Berbicara kepada The Sun, pakar penerbangan China, Li Xiaojin, mengatakan insiden itu seharusnya “tidak terjadi” dari sudut pandang teknis.
“Biasanya pesawat dalam keadaan autopilot selama fase jelajah. Jadi sangat sulit untuk memahami apa yang terjadi,” katanya.
Baca Juga
Penerbangan MU5735 dengan 132 orang itu jatuh di pegunungan terpencil di Teng, Kota Wuzhou, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, kemarin. Kecelakaan terjadi ketika pesawat dalam penerbangan dari Kunming ke Guangzhou.
Pakar penerbangan lain, Arthur Rowe, mengesampingkan kemungkinan kerusakan mesin.
“Ini tidak mungkin terkait dengan mesin karena pesawat dapat terbang dengan sangat baik tanpa tenaga mesin–untuk waktu yang terbatas,” kata Rowe.
“Tampaknya kemungkinan besar kehilangan kendali, mungkin setelah pesawat berhenti di ketinggian," ujarnya.
tulis komentar anda