4 Perang Paling Singkat di Dunia, Nomor 1 Hanya 38 Menit
Senin, 21 Maret 2022 - 16:02 WIB
TEL AVIV - Perang selalu menimbulkan kerugian bagi kedua pihak yang bertempur, termasuk kehilangan banyak nyawa. Suatu perang biasanya berawal dari konflik yang tidak berkesudahan lalu pecah dengan adu militer selama beberapa tahun.
Namun, dalam catatan sejarah, ada juga perang yang berlangsung kurang dari satu bulan, atau bahkan sekitar satu jam saja. Berikut ini adalah perang-perang tersingkat di dunia.
1. Perang Anglo-Zanzibar (38 Menit)
Perang ini terjadi pada 27 Agustus 1986. Semua bermula dari wafatnya Sultan Hamad bin Thuwaini, raja dari Kesultanan Zanzibar di Afrika Timur yang merupakan sekutu Inggris.
Takhta yang kosong ini kemudian diisi Pangeran Zanzibari Khalid bin Barghash. Duduknya Khalid di kursi sultan memicu protes dari pihak Inggris.
Hal ini dikarenakan seluruh perihal Kesultanan Zanzibar, termasuk pergantian takhta, harus melewati izin mereka dulu.
Perbedaan pendapat itu akhirnya membuat Khalid mengerahkan lebih dari 1.000 orang pasukan militer untuk melawan Inggris.
Perang tersebut terjadi pada pukul 09.02 dan berakhir pada 09.40 waktu setempat. Inggris berhasil menaklukkan pasukan Zanzibar.
Kekalahan yang diderita membuat Sultan Khalid kabur ke Afrika Timur. Perang tersebut menyebabkan 500 orang tewas dari pihak Zanzibar sementara satu prajurit Inggris terluka.
2. Perang Honduras-El Salvador (4 Hari, 4 Jam)
Perang ini disebut sebagai The Football War atau 100 Hours War. Pemerintah Honduras melakukan pengusiran warga El Salvador yang menetap di negara mereka.
Ini karena kedatangan orang Salvador ke Honduras membuat perekonomian terkuras. Konflik ini semakin memanas ketika Piala Dunia 1970.
Lolosnya Salvador ke Piala Dunia membuat warga Honduras mengamuk dan menciptakan keributan.
Lalu pada 14 Juli, El Salvador menitahkan pasukan untuk menyerang Honduras. Ribuan orang pun terbunuh karena peristiwa perang tersebut.
3. Perang Rusia-Georgia (5 Hari)
Akar dari perperangan Rusia dan Georgia berawal di awal 1990-an, ketika keduanya baru saja membebaskan diri setelah keruntuhan Uni Soviet.
Kedua provinsi di wilayah Georgia, Ossetia Selatan dan Abkhazia, memutuskan melakukan separatisme dari negara itu.
Isu ini semakin diperparah ketika Rusia memberikan dukungan kepada Ossetia Selatan dan Georgia untuk merdeka dari Georgia. Hubungan diplomatik mereka memanas.
Pada 7 Agustus 2008, Rusia memerintahkan pasukannya mengepung wilayah Transkaukasia setelah menuduh Georgia melakukan agresi militer ke Ossetia Selatan.
Georgia pun melakukan hal serupa. Akhirnya, pecah perang di antara mereka dan menewaskan 67 pasukan Rusia, 27 tentara Ossetia Selatan, serta 169 militer Rusia tewas. Perang tersebut usai pada 12 Agustus 2008.
4. Perang Israel-Arab III (6 Hari)
Konflik ini terjadi pada Juni 1967 antara Israel dengan tiga negara Arab, yakni Mesir, Suriah, Yordania. Sekelompok negara Arab ini melakukan gencatan senjata pada Israel di tahun 1967.
Israel dan Suriah terlibat dalam pertempuran udara yang parah. Lalu setelah perang tersebut, Mesir dan Yordania memberikan dukungan pada Suriah apabila konflik terus berlanjut.
Pada Juni 1967, Israel menyerang Mesir. Karena tak ada persiapan, 90% Angkatan Udara Mesir musnah. Israel kemudian berpindah menyerang Yordania, Irak, dan Suriah.
Ketiganya berbalik menyerang Israel selama lima hari. Lalu konflik besar tersebut berhasil ditengahi oleh PBB di hari keenam.
Pertempuran tersebut menyebabkan 800 tentara Israel tewas, namun jumlah korban jauh lebih banyak terdapat pada tentara Arab.
Namun, dalam catatan sejarah, ada juga perang yang berlangsung kurang dari satu bulan, atau bahkan sekitar satu jam saja. Berikut ini adalah perang-perang tersingkat di dunia.
1. Perang Anglo-Zanzibar (38 Menit)
Perang ini terjadi pada 27 Agustus 1986. Semua bermula dari wafatnya Sultan Hamad bin Thuwaini, raja dari Kesultanan Zanzibar di Afrika Timur yang merupakan sekutu Inggris.
Takhta yang kosong ini kemudian diisi Pangeran Zanzibari Khalid bin Barghash. Duduknya Khalid di kursi sultan memicu protes dari pihak Inggris.
Hal ini dikarenakan seluruh perihal Kesultanan Zanzibar, termasuk pergantian takhta, harus melewati izin mereka dulu.
Perbedaan pendapat itu akhirnya membuat Khalid mengerahkan lebih dari 1.000 orang pasukan militer untuk melawan Inggris.
Perang tersebut terjadi pada pukul 09.02 dan berakhir pada 09.40 waktu setempat. Inggris berhasil menaklukkan pasukan Zanzibar.
Kekalahan yang diderita membuat Sultan Khalid kabur ke Afrika Timur. Perang tersebut menyebabkan 500 orang tewas dari pihak Zanzibar sementara satu prajurit Inggris terluka.
2. Perang Honduras-El Salvador (4 Hari, 4 Jam)
Perang ini disebut sebagai The Football War atau 100 Hours War. Pemerintah Honduras melakukan pengusiran warga El Salvador yang menetap di negara mereka.
Ini karena kedatangan orang Salvador ke Honduras membuat perekonomian terkuras. Konflik ini semakin memanas ketika Piala Dunia 1970.
Lolosnya Salvador ke Piala Dunia membuat warga Honduras mengamuk dan menciptakan keributan.
Lalu pada 14 Juli, El Salvador menitahkan pasukan untuk menyerang Honduras. Ribuan orang pun terbunuh karena peristiwa perang tersebut.
3. Perang Rusia-Georgia (5 Hari)
Akar dari perperangan Rusia dan Georgia berawal di awal 1990-an, ketika keduanya baru saja membebaskan diri setelah keruntuhan Uni Soviet.
Kedua provinsi di wilayah Georgia, Ossetia Selatan dan Abkhazia, memutuskan melakukan separatisme dari negara itu.
Isu ini semakin diperparah ketika Rusia memberikan dukungan kepada Ossetia Selatan dan Georgia untuk merdeka dari Georgia. Hubungan diplomatik mereka memanas.
Pada 7 Agustus 2008, Rusia memerintahkan pasukannya mengepung wilayah Transkaukasia setelah menuduh Georgia melakukan agresi militer ke Ossetia Selatan.
Georgia pun melakukan hal serupa. Akhirnya, pecah perang di antara mereka dan menewaskan 67 pasukan Rusia, 27 tentara Ossetia Selatan, serta 169 militer Rusia tewas. Perang tersebut usai pada 12 Agustus 2008.
4. Perang Israel-Arab III (6 Hari)
Konflik ini terjadi pada Juni 1967 antara Israel dengan tiga negara Arab, yakni Mesir, Suriah, Yordania. Sekelompok negara Arab ini melakukan gencatan senjata pada Israel di tahun 1967.
Israel dan Suriah terlibat dalam pertempuran udara yang parah. Lalu setelah perang tersebut, Mesir dan Yordania memberikan dukungan pada Suriah apabila konflik terus berlanjut.
Pada Juni 1967, Israel menyerang Mesir. Karena tak ada persiapan, 90% Angkatan Udara Mesir musnah. Israel kemudian berpindah menyerang Yordania, Irak, dan Suriah.
Ketiganya berbalik menyerang Israel selama lima hari. Lalu konflik besar tersebut berhasil ditengahi oleh PBB di hari keenam.
Pertempuran tersebut menyebabkan 800 tentara Israel tewas, namun jumlah korban jauh lebih banyak terdapat pada tentara Arab.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda