Dekat dengan Maut, Hari-hari Menegangkan Evakuasi 9 WNI dari Chernihiv Ukraina
Jum'at, 18 Maret 2022 - 22:55 WIB
Dengan keberhasilan evakuasi 9 WNI ini berarti total 133 WNI sudah berhasil dievakuasi dari Ukraina. "Seluruh proses evakuasi sudah dapat dilaksanakan," kata Retno.
Sebanyak 23 WNI memilih tinggal di Ukraina karena alasan keluarga. Selain itu, adasembilan staf esensial KBRI berada di Lviv.
Iskandar, salah satu WNI yang dievakuasi menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang membantu evakuasi. "Terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi," ujarnya saat berada di mobil Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha.
"Mohon maaf, sudah banyak menyusahkan, banyak merepotkan. Terima kasih sebesar-besarnya," kata Iskandar.
"Selama di Chernihiv frustrasi, siang malam bom nggak berhenti. Dekat dengan maut. Tapi kami bersyukur ada Bapak-bapak dari Kemlu, dari KBRI Kyiv, memberikan dukungan, bimbingan agar kami tenang," paparnya.
"Di Cherhiniv luar biasa, empat hari terakhir gawat, tak ada air, tak ada listrik. Pabrik kami sudah kena bom," lanjut Iskandar. "Terima kasih kami sudah ditakdirkan keluar, sehingga terhindar dari musibah."
Sebanyak 23 WNI memilih tinggal di Ukraina karena alasan keluarga. Selain itu, adasembilan staf esensial KBRI berada di Lviv.
Iskandar, salah satu WNI yang dievakuasi menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang membantu evakuasi. "Terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi," ujarnya saat berada di mobil Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha.
"Mohon maaf, sudah banyak menyusahkan, banyak merepotkan. Terima kasih sebesar-besarnya," kata Iskandar.
"Selama di Chernihiv frustrasi, siang malam bom nggak berhenti. Dekat dengan maut. Tapi kami bersyukur ada Bapak-bapak dari Kemlu, dari KBRI Kyiv, memberikan dukungan, bimbingan agar kami tenang," paparnya.
"Di Cherhiniv luar biasa, empat hari terakhir gawat, tak ada air, tak ada listrik. Pabrik kami sudah kena bom," lanjut Iskandar. "Terima kasih kami sudah ditakdirkan keluar, sehingga terhindar dari musibah."
(min)
tulis komentar anda