Taliban Janji Buka Sekolah untuk Anak Perempuan Pekan Depan

Jum'at, 18 Maret 2022 - 03:50 WIB
Sebagian besar negara sejauh ini menolak untuk secara resmi mengakui Taliban, di tengah kekhawatiran atas perlakuan mereka terhadap anak perempuan dan kaum wanita, serta tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap mantan tentara dan pejabat dari pemerintahan yang digulingkan.

Taliban sendiri telah berjanji untuk menyelidiki dugaan pelanggaran, dan mengatakan mereka tidak membalas dendam pada mantan musuh mereka.



Terakhir kali kelompok itu memerintah Afghanistan, dari tahun 1996 hingga 2001, mereka melarang pendidikan bagi kaum perempuan dan sebagian besar pekerjaan. Sejak mendapatkan kembali kekuasaan, anak laki-laki dan laki-laki telah kembali ke pendidikan dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada anak perempuan dan kaum wanita.

Heather Barr, Direktur Asosiasi Hak-hak perempuan di Human Rights Watch, mendesak masyarakat internasional agar tidak berpuas diri setelah pengumuman itu.

"Ada fokus besar para donor di sekolah menengah perempuan. Banyak donor mengatakan kepada saya bahwa mereka melihat masalah ini sebagai 'totem'," katanya.

Barr menambahkan bahwa pembukaan kembali sekolah tidak berarti bahwa hak-hak perempuan dan anak perempuan yang lebih luas di masyarakat akan dilindungi.
(esn)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More