Ngeri Rusia Bombardir Ukraina, Jerman Beli F-35 AS Pengebom Nuklir
Kamis, 17 Maret 2022 - 12:26 WIB
Letnan Jenderal Ingo Gerhartz, perwira tertinggi Angkatan Udara, menunjukkan bahwa banyak militer Eropa lainnya juga memilih pesawat tempur AS.
"Ini memperkuat kemampuan kami untuk bergabung dengan mereka dalam mengamankan wilayah udara NATO dan mempertahankan aliansi," katanya.
Inggris, Italia, Belanda, dan, yang terbaru, Finlandia dan Swiss telah memilih F-35. Bagi mereka, kerja sama pertahanan udara dengan Jerman bisa menjadi lebih mudah.
"Di Prancis, di sisi lain, keputusan itu disambut dengan frustrasi," kata Paul Maurice, seorang peneliti di French Institute of International Relations di Paris.
“F-35 dipahami di sini sebagai simbol kekuatan AS di dalam NATO. Setelah semua pidato tentang otonomi dan kedaulatan Eropa, orang berharap Jerman lebih selaras dengan kebijakan senjata Eropa.”
Lagi pula, kata dia, apa yang akan terjadi jika AS menarik pasukan dari Eropa, seperti yang terjadi di bawah Presiden Donald Trump? "Itu bisa terjadi dengan presiden berikutnya, tetapi juga setelah pemilihan paruh waktu," kata Maurice.
Dia menambahkan, Eropa perlu bersiap untuk perkembangan seperti itu dan menjadi lebih otonom dalam masalah keamanan. "Itu membutuhkan persiapan sepuluh, lima belas tahun, jadi itu harus dimulai sekarang," katanya.
"Ini memperkuat kemampuan kami untuk bergabung dengan mereka dalam mengamankan wilayah udara NATO dan mempertahankan aliansi," katanya.
Inggris, Italia, Belanda, dan, yang terbaru, Finlandia dan Swiss telah memilih F-35. Bagi mereka, kerja sama pertahanan udara dengan Jerman bisa menjadi lebih mudah.
"Di Prancis, di sisi lain, keputusan itu disambut dengan frustrasi," kata Paul Maurice, seorang peneliti di French Institute of International Relations di Paris.
“F-35 dipahami di sini sebagai simbol kekuatan AS di dalam NATO. Setelah semua pidato tentang otonomi dan kedaulatan Eropa, orang berharap Jerman lebih selaras dengan kebijakan senjata Eropa.”
Lagi pula, kata dia, apa yang akan terjadi jika AS menarik pasukan dari Eropa, seperti yang terjadi di bawah Presiden Donald Trump? "Itu bisa terjadi dengan presiden berikutnya, tetapi juga setelah pemilihan paruh waktu," kata Maurice.
Dia menambahkan, Eropa perlu bersiap untuk perkembangan seperti itu dan menjadi lebih otonom dalam masalah keamanan. "Itu membutuhkan persiapan sepuluh, lima belas tahun, jadi itu harus dimulai sekarang," katanya.
(min)
tulis komentar anda