Profil Alexei Navalny: Lawan Politik Vladimir Putin yang Pernah Diracuni
Rabu, 16 Maret 2022 - 17:08 WIB
MOSKOW - Vladimir Putin menjadi salah satu presiden terlama di dunia yang memimpin sebuah negara. Putin pertama kali menjadi presiden Rusia pada tahun 2000 hingga 2008. Setelah itu, dia menjabat sebagai Perdana Menteri periode 2008-2012. Dan pada 7 Mei 2012, Putin kembali menjadi presiden Rusia sampai saat ini.
Dalam karir politiknya, Putin memiliki salah satu musuh bebuyutan, yaitu Alexei Navalny . Alexei Anatolievich Navalny merupakan politisi Rusia kelahiran 4 Juni 1976. Namanya mulai terkenal ketika pada tahun 2009 dia menjadi kritikus dari Vladimir Putin, Presiden Rusia. Tercatat beberapa kali Navalny mengorganisir demonstrasi skala besar di Rusia. Pada tahun 2012, The Wall Street Journal menjadikan namanya sebagai ‘Orang yang paling ditakuti Vladimir Putin’.
Alexei Navalny merupakan keturunan Rusia dan Ukraina. Dia memperoleh gelar sarjana hukum pada 1998 setelah lulus dari RUDN University. Setelah itu, dia belajar sekuritas dan bursa di Universitas Keuangan di bawah Pemerintah Federasi Rusia dan lulus pada 2001. Navalny juga pernah mendapat beasiswa program Yale World Fellows di Universitas Yale pada 2010.
Navalny mulai masuk ke dunia politik pada 1999 ketika bergabung dengan partai oposisi liberal Yabloko. Namun, pada 2007, dia dikeluarkan dari Yabloko karena menuntut pengunduran diri ketua partai, Grigory Yavlinsky.
Dilansir dari Washington Post, saat menjalankan firma hukum di salah satu perusahaan Rusia, Navalny membuat strategi membeli saham di perusahaan minyak dan bank negara agar dia bisa menjadi pemegang saham minoritas dan mempertanyakan kepemimpinan perusahaan. Navalny juga membentuk sebuah kelompok anti-korupsi untuk memperluas penyelidikannya terhadap korupsi yang ada di Rusia.
Pada 2013, Navalny sempat mencalonkan diri sebagai walikota Moskow dan berada di urutan kedua dengan meraih 27 persen suara. Pada Desember 2014, dia menerima tuduhan kasus penggelapan dan menerima hukuman percobaan. Namun, ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa ini merupakan langkah Putin agar Navalny tidak bisa mencalonkan diri pada pemilihan presiden berikutnya.
Pada Agustus 2020, Navalny mendapat percobaan pembunuhan ketika diracuni dengan agen saraf Novichok. Dia diracun ketika sedang dalam penerbangan dari Siberia. Pilot pun saat itu melakukan pendaratan darurat di kota Omsk untuk memberikan perawatan pada Navalny.
“Ini Perbuatan Putin, apakah dia secara pribadi memberi perintah atau tidak, kesalahan ada padanya.” Ucap Jubir Navalny, Kira Yarmysh di Twitter.
Setelah kejadian tersebut, Navalny dirawat di Jerman. Namun, pada saat kembali ke Rusia pada Januari 2021, Navalny ditahan atas tuduhan melanggar ketentuan pembebasan bersyarat sebelumnya. Di dalam penjara, kesehatannya memburuk secara signifikan Pada akhir Maret, Navalny mogok makan untuk menuntut perawatan medis terhadapnya. Setelah itu, petugas memindahkannya ke rumah sakit penjara untuk mendapat perawatan.
Sebelum kejadian keracunan tersebut, sebenarnya Navalny sudah sering mendapat perlakuan intimidasi dan ancaman terhadap dirinya. Pada 2014, dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena diduga menggelapkan kayu senilai $ 500.000. Namun, hukumannya tersebut kemudian ditangguhkan.
Selain itu, pihak berwenang Rusia juga pernah menyita rekening bank Navalny dan keluarganya. Kemudian, pada 2017, dia pernah disiram dengan pewarna antiseptik selama beberapa kali.
-https://www.washingtonpost.com/world/2020/08/20/who-is-alexei-navalny-kremlin-critic-coma-after-suspected-poisoning/
-https://en.wikipedia.org/wiki/Alexei_Navalny
Dalam karir politiknya, Putin memiliki salah satu musuh bebuyutan, yaitu Alexei Navalny . Alexei Anatolievich Navalny merupakan politisi Rusia kelahiran 4 Juni 1976. Namanya mulai terkenal ketika pada tahun 2009 dia menjadi kritikus dari Vladimir Putin, Presiden Rusia. Tercatat beberapa kali Navalny mengorganisir demonstrasi skala besar di Rusia. Pada tahun 2012, The Wall Street Journal menjadikan namanya sebagai ‘Orang yang paling ditakuti Vladimir Putin’.
Alexei Navalny merupakan keturunan Rusia dan Ukraina. Dia memperoleh gelar sarjana hukum pada 1998 setelah lulus dari RUDN University. Setelah itu, dia belajar sekuritas dan bursa di Universitas Keuangan di bawah Pemerintah Federasi Rusia dan lulus pada 2001. Navalny juga pernah mendapat beasiswa program Yale World Fellows di Universitas Yale pada 2010.
Navalny mulai masuk ke dunia politik pada 1999 ketika bergabung dengan partai oposisi liberal Yabloko. Namun, pada 2007, dia dikeluarkan dari Yabloko karena menuntut pengunduran diri ketua partai, Grigory Yavlinsky.
Dilansir dari Washington Post, saat menjalankan firma hukum di salah satu perusahaan Rusia, Navalny membuat strategi membeli saham di perusahaan minyak dan bank negara agar dia bisa menjadi pemegang saham minoritas dan mempertanyakan kepemimpinan perusahaan. Navalny juga membentuk sebuah kelompok anti-korupsi untuk memperluas penyelidikannya terhadap korupsi yang ada di Rusia.
Pada 2013, Navalny sempat mencalonkan diri sebagai walikota Moskow dan berada di urutan kedua dengan meraih 27 persen suara. Pada Desember 2014, dia menerima tuduhan kasus penggelapan dan menerima hukuman percobaan. Namun, ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa ini merupakan langkah Putin agar Navalny tidak bisa mencalonkan diri pada pemilihan presiden berikutnya.
Pada Agustus 2020, Navalny mendapat percobaan pembunuhan ketika diracuni dengan agen saraf Novichok. Dia diracun ketika sedang dalam penerbangan dari Siberia. Pilot pun saat itu melakukan pendaratan darurat di kota Omsk untuk memberikan perawatan pada Navalny.
“Ini Perbuatan Putin, apakah dia secara pribadi memberi perintah atau tidak, kesalahan ada padanya.” Ucap Jubir Navalny, Kira Yarmysh di Twitter.
Baca Juga
Setelah kejadian tersebut, Navalny dirawat di Jerman. Namun, pada saat kembali ke Rusia pada Januari 2021, Navalny ditahan atas tuduhan melanggar ketentuan pembebasan bersyarat sebelumnya. Di dalam penjara, kesehatannya memburuk secara signifikan Pada akhir Maret, Navalny mogok makan untuk menuntut perawatan medis terhadapnya. Setelah itu, petugas memindahkannya ke rumah sakit penjara untuk mendapat perawatan.
Sebelum kejadian keracunan tersebut, sebenarnya Navalny sudah sering mendapat perlakuan intimidasi dan ancaman terhadap dirinya. Pada 2014, dia dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena diduga menggelapkan kayu senilai $ 500.000. Namun, hukumannya tersebut kemudian ditangguhkan.
Selain itu, pihak berwenang Rusia juga pernah menyita rekening bank Navalny dan keluarganya. Kemudian, pada 2017, dia pernah disiram dengan pewarna antiseptik selama beberapa kali.
-https://www.washingtonpost.com/world/2020/08/20/who-is-alexei-navalny-kremlin-critic-coma-after-suspected-poisoning/
-https://en.wikipedia.org/wiki/Alexei_Navalny
(esn)
tulis komentar anda