NATO Ancam Pakai Kekuatan Penuh setelah Rusia Menembak, Sengaja atau Tidak
Selasa, 15 Maret 2022 - 12:35 WIB
Pasukan Rusia melakukan serangan udara terhadap wilayah militer Yavoriv, juga dikenal sebagai Pusat Internasional untuk Penjaga Perdamaian dan Keamanan, sekitar 10 mil dari perbatasan Polandia pada Minggu.
Kiev mengatakan 35 orang tewas dan 130 orang terluka dalam serangan itu, sementara militer Rusia mengklaim "hingga 180 pejuang asing" tewas dalam serangan yang dilakukan oleh senjata "presisi tinggi". Kiev menolak klaim Rusia itu.
Menanggapi insiden itu, wakil menteri luar negeri Polandia meminta lebih banyak pasukan dan peralatan NATO untuk ditempatkan di perbatasannya dengan Ukraina dalam upaya "menunjukkan kepada Rusia bahwa kami cukup kuat untuk menghalangi."
Peringatan Washington datang beberapa hari setelah drone pengintai terbang jauh dari Ukraina dan mendarat di Zagreb, Kroasia.
Kroasia menuduh aliansi NATO pimpinan AS melakukan respons yang lambat. Perdana Menteri (PM) Kroasia Andrej Plenkovic menyebut insiden itu, yang tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa, sebagai "ancaman murni dan jelas."
Namun, asal drone itu tidak jelas, dan Ukraina maupun Rusia membantah meluncurkannya. Kroasia telah menjadi anggota NATO sejak 2009.
Kiev mengatakan 35 orang tewas dan 130 orang terluka dalam serangan itu, sementara militer Rusia mengklaim "hingga 180 pejuang asing" tewas dalam serangan yang dilakukan oleh senjata "presisi tinggi". Kiev menolak klaim Rusia itu.
Menanggapi insiden itu, wakil menteri luar negeri Polandia meminta lebih banyak pasukan dan peralatan NATO untuk ditempatkan di perbatasannya dengan Ukraina dalam upaya "menunjukkan kepada Rusia bahwa kami cukup kuat untuk menghalangi."
Peringatan Washington datang beberapa hari setelah drone pengintai terbang jauh dari Ukraina dan mendarat di Zagreb, Kroasia.
Kroasia menuduh aliansi NATO pimpinan AS melakukan respons yang lambat. Perdana Menteri (PM) Kroasia Andrej Plenkovic menyebut insiden itu, yang tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa, sebagai "ancaman murni dan jelas."
Namun, asal drone itu tidak jelas, dan Ukraina maupun Rusia membantah meluncurkannya. Kroasia telah menjadi anggota NATO sejak 2009.
(sya)
tulis komentar anda