Terungkap, Korut Luncurkan 2 Rudal Antarbenua Baru

Jum'at, 11 Maret 2022 - 07:30 WIB
“Sementara DPRK memilih untuk tidak mempublikasikan informasi tentang sistem yang terlibat dalam peluncuran ini, Amerika Serikat mengungkapkan informasi ini secara terbuka dan membagikannya dengan sekutu dan mitra lain karena kami percaya bahwa komunitas internasional harus berbicara dalam suara yang bersatu untuk menentang pengembangan lebih lanjut dan proliferasi senjata semacam itu oleh DPRK,” kata Kirby menggunakan akronim dari nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratis Korea.

Beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Korut menembakkan ICBM, dan AS akan mengumumkan babak baru sanksi pada hari Jumat waktu setempat yang dimaksudkan untuk mempersulit negara tersebut mengakses teknologi yang diperlukan untuk program senjatanya, menurut seorang pejabat senior pemerintah AS, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas tindakan yang akan datang.

Peluncuran ICBM pada 2017 adalah bagian dari serangkaian tes yang mendorong Presiden Donald Trump saat itu untuk mengancam para pemimpin Korut dengan "api dan kemarahan" serta membawa kedua negara ke ambang konflik yang lebih serius.



Rudal baru pertama kali diungkapkan ke publik pada tahun 2020 selama perayaan menandai ulang tahun ke-75 Partai Komunis Korut di Pyongyang. Tampaknya itu adalah rudal balistik antarbenua yang lebih besar dari ICBM mana pun yang diketahui. Pejabat senior AS yang berkomentar pada hari Kamis tidak memperkirakan kisaran maksimum.

Peluncuran pekan lalu adalah uji coba senjata putaran kesembilan Korut tahun ini karena menggunakan jeda dalam diplomasi untuk memperluas kemampuan militernya sambil mencoba menekan pemerintahan Biden untuk mendapatkan konsesi.

Sejak menjabat tahun lalu, pemerintahan Biden telah menghubungi Korut beberapa kali dalam upaya untuk membawanya kembali ke meja perundingan setelah tiga putaran pertemuan Trump dengan pemimpin Kim Jong-un yang bertujuan untuk denuklirisasi semenanjung Korea tidak membawa perubahan berarti dalam sikap Korut.

Pejabat itu mengatakan pada hari Kamis bahwa Korut masih belum menanggapi permintaan AS. Biden telah menyatakan keterbukaan untuk bertemu dengan Kim Jong-un jika denuklirisasi akan dibahas.

Pejabat AS mengatakan penilaian intelijen Amerika dihasilkan dan dibagikan dalam konsultasi dengan sekutu di kawasan itu, termasuk Korea Selatan dan Jepang.

Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More