Terungkap, Korut Luncurkan 2 Rudal Antarbenua Baru
Jum'at, 11 Maret 2022 - 07:30 WIB
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon mengatakan dua uji coba rudal yang baru-baru ini dilakukan oleh Korea Utara (Korut) adalah sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) baru. Pentagon juga memperingatkan bahwa uji coba jarak penuh akan segera menyusul.
Rudal yang diluncurkan dalam ujicoba tersebut dilaporkan lebih besar dari ICBM Korut yang diluncurkan pada 2017 yang dinilai mampu mencapai AS.
Pentagon mengumumkan pertahanan rudal dan pasukan pengintai Amerika di Pasifik telah ditempatkan dalam keadaan "kesiapan yang ditingkatkan" dalam persiapan untuk tindak lanjut dari tes terbatas baru-baru ini.
"Tujuan dari tes ini, yang tidak menunjukkan jangkauan ICBM, kemungkinan untuk mengevaluasi sistem baru ini sebelum melakukan tes pada jarak penuh di masa depan, berpotensi menyamar sebagai peluncuran luar angkasa," kata sekretaris pers Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari AP, Jumat (11/3/2022).
Kirby mengatakan Washington tetap berkomitmen pada pendekatan diplomatik tetapi akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan Amerika Serikat dan sekutunya.
“Komitmen kami untuk pertahanan Republik Korea dan Jepang tetap kokoh,” kata Kirby.
Pekan lalu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) mengatakan rudal 4 Maret ditembakkan dari daerah dekat ibu kota Korut dan terbang sekitar 270 kilometer ke timur pada ketinggian maksimum 560 kilometer sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Keputusan Amerika untuk secara terbuka berbagi intelijen tentang peluncuran Korut dan kemungkinan peluncuran di masa depan mengingatkan pada upaya AS untuk secara terbuka menyerukan persiapan Rusia untuk perang di Ukraina pada minggu-minggu sebelum invasi Rusia yang sebenarnya bulan lalu.
Rudal yang diluncurkan dalam ujicoba tersebut dilaporkan lebih besar dari ICBM Korut yang diluncurkan pada 2017 yang dinilai mampu mencapai AS.
Pentagon mengumumkan pertahanan rudal dan pasukan pengintai Amerika di Pasifik telah ditempatkan dalam keadaan "kesiapan yang ditingkatkan" dalam persiapan untuk tindak lanjut dari tes terbatas baru-baru ini.
"Tujuan dari tes ini, yang tidak menunjukkan jangkauan ICBM, kemungkinan untuk mengevaluasi sistem baru ini sebelum melakukan tes pada jarak penuh di masa depan, berpotensi menyamar sebagai peluncuran luar angkasa," kata sekretaris pers Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari AP, Jumat (11/3/2022).
Kirby mengatakan Washington tetap berkomitmen pada pendekatan diplomatik tetapi akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan Amerika Serikat dan sekutunya.
“Komitmen kami untuk pertahanan Republik Korea dan Jepang tetap kokoh,” kata Kirby.
Pekan lalu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) mengatakan rudal 4 Maret ditembakkan dari daerah dekat ibu kota Korut dan terbang sekitar 270 kilometer ke timur pada ketinggian maksimum 560 kilometer sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Keputusan Amerika untuk secara terbuka berbagi intelijen tentang peluncuran Korut dan kemungkinan peluncuran di masa depan mengingatkan pada upaya AS untuk secara terbuka menyerukan persiapan Rusia untuk perang di Ukraina pada minggu-minggu sebelum invasi Rusia yang sebenarnya bulan lalu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda