Putin: Tugas di Ukraina Hanya Diselesaikan Militer Profesional
Selasa, 08 Maret 2022 - 15:23 WIB
Putin menjelaskan, “Saya ingin menekankan bahwa tentara yang bertugas aktif tidak akan berpartisipasi dalam permusuhan. Dan tidak akan ada tambahan pemanggilan pasukan cadangan."
"Tugas yang ditetapkan hanya diselesaikan oleh prajurit profesional. Saya yakin mereka akan memastikan keamanan dan perdamaian bagi rakyat Rusia," tegas Putin.
Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari yang tujuan utamanya, menurut Presiden Putin, adalah melindungi "orang-orang yang telah menjadi sasaran diskriminasi dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."
Operasi itu dimulai untuk "demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina" dan mengadili semua penjahat perang yang bertanggung jawab atas "kejahatan berdarah terhadap warga sipil" di Donbass.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Angkatan Bersenjata hanya menargetkan infrastruktur militer serta pasukan Ukraina, dan tidak mengancam warga sipil.
Dengan dukungan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, kelompok milisi di Donbass juga ikut serta dalam pertempuran.
Presiden Putni mengatakan Rusia tidak membutuhkan wilayah Ukraina dan tidak berusaha menduduki negara tersebut.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
"Tugas yang ditetapkan hanya diselesaikan oleh prajurit profesional. Saya yakin mereka akan memastikan keamanan dan perdamaian bagi rakyat Rusia," tegas Putin.
Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari yang tujuan utamanya, menurut Presiden Putin, adalah melindungi "orang-orang yang telah menjadi sasaran diskriminasi dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."
Operasi itu dimulai untuk "demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina" dan mengadili semua penjahat perang yang bertanggung jawab atas "kejahatan berdarah terhadap warga sipil" di Donbass.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Angkatan Bersenjata hanya menargetkan infrastruktur militer serta pasukan Ukraina, dan tidak mengancam warga sipil.
Dengan dukungan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, kelompok milisi di Donbass juga ikut serta dalam pertempuran.
Presiden Putni mengatakan Rusia tidak membutuhkan wilayah Ukraina dan tidak berusaha menduduki negara tersebut.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(sya)
tulis komentar anda