Sanksi Mulai Dirasakan Warga Rusia, Banyak Brand Terkenal Hengkang
Minggu, 06 Maret 2022 - 22:32 WIB
"Ini sangat menyedihkan," kata seorang wanita muda Moskow. "Zara, Pull&Bear, dan Bershka adalah toko yang kami gunakan, dan kami pikir semua gadis akan mengerti kami. Sungguh memalukan. Saya tidak memiliki pemikiran sejauh ini (tentang masa depan)," lanjutnya.
Banyak negara, terutama anggota UE dan AS, telah mengumumkan sanksi terhadap ekonomi Rusia, dan perusahaan-perusahaan besar juga telah menghentikan layanan mereka di negara itu di berbagai sektor, mulai dari otomotif hingga energi.
Sementara itu, sejumlah pengecer di Rusia akan membatasi penjualan bahan makanan penting untuk membatasi spekulasi pasar gelap dan memastikan keterjangkauan. Sanksi yang dikenakan atas serangan militer Moskow ke Ukraina mulai menggigit.
Kementerian perdagangan dan industri selama akhir pekan mengatakan ada kasus di mana bahan makanan penting telah dibeli "dalam volume yang jelas lebih besar dari yang diperlukan untuk konsumsi pribadi (hingga beberapa ton) untuk dijual kembali."
Organisasi perdagangan yang mewakili pengecer telah mengusulkan pengecer diizinkan untuk membatasi volume barang tertentu yang dijual kepada individu pada satu waktu, kata pernyataan kementerian.
"Kementerian Perindustrian dan Perdagangan dan Kementerian Pertanian mendukung inisiatif organisasi perdagangan," kata rilis tersebut, mencatat bahwa organisasi itu sendiri akan mengerjakan kebijakan tersebut.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Banyak negara, terutama anggota UE dan AS, telah mengumumkan sanksi terhadap ekonomi Rusia, dan perusahaan-perusahaan besar juga telah menghentikan layanan mereka di negara itu di berbagai sektor, mulai dari otomotif hingga energi.
Sementara itu, sejumlah pengecer di Rusia akan membatasi penjualan bahan makanan penting untuk membatasi spekulasi pasar gelap dan memastikan keterjangkauan. Sanksi yang dikenakan atas serangan militer Moskow ke Ukraina mulai menggigit.
Kementerian perdagangan dan industri selama akhir pekan mengatakan ada kasus di mana bahan makanan penting telah dibeli "dalam volume yang jelas lebih besar dari yang diperlukan untuk konsumsi pribadi (hingga beberapa ton) untuk dijual kembali."
Organisasi perdagangan yang mewakili pengecer telah mengusulkan pengecer diizinkan untuk membatasi volume barang tertentu yang dijual kepada individu pada satu waktu, kata pernyataan kementerian.
"Kementerian Perindustrian dan Perdagangan dan Kementerian Pertanian mendukung inisiatif organisasi perdagangan," kata rilis tersebut, mencatat bahwa organisasi itu sendiri akan mengerjakan kebijakan tersebut.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(esn)
tulis komentar anda