WHO Kutuk Serangan Rusia pada Fasilitas Kesehatan Ukraina
Minggu, 06 Maret 2022 - 17:48 WIB
JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) mengumumkan pada Minggu (6/3/2022) bahwa sejumlah serangan Rusia di Ukraina menargetkan fasilitas kesehatan negara itu. WHO mengutuk serangan itu dan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional.
“Serangan terhadap fasilitas layanan kesehatan atau pekerja kesehatan melanggar netralitas medis dan merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional,” kata kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di akun Twitter resminya, di samping tautan ke database organisasi untuk serangan layanan kesehatan.
Sejak akhir Februari, WHO dapat mengkonfirmasi empat serangan di pusat kesehatan di Ukraina sebagai serangan. Di samping dua laporan lagi dengan tingkat kepastian "Kemungkinan", menurut data yang diterbitkan pada Sistem Pengawasan Serangan (SSA) organisasi itu.
“WHO mengutuk keras serangan yang menyebabkan 6 kematian dan 11 cedera ini,” kata organisasi itu di Twitter. WHO menambahkan bahwa lebih banyak laporan sedang diverifikasi. “Fasilitas kesehatan, staf dan pasien bukan target,” sambung pernyataan itu, seperti dikutip dari i24News.
Serangan yang termasuk dalam basis data WHO berkisar dari kekerasan dengan senjata individu - seperti pisau, senjata api, dan alat peledak improvisasi - hingga kekerasan dengan senjata berat seperti senjata api, tank, dan rudal.
Organisasi tersebut saat ini bekerja bersama para mitranya untuk memfasilitasi distribusi bantuan kemanusiaan di Ukraina. Ghebreyesus menyerukan agar bantuan tersebut dapat lewat dengan aman.
“Serangan terhadap fasilitas layanan kesehatan atau pekerja kesehatan melanggar netralitas medis dan merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional,” kata kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus di akun Twitter resminya, di samping tautan ke database organisasi untuk serangan layanan kesehatan.
Sejak akhir Februari, WHO dapat mengkonfirmasi empat serangan di pusat kesehatan di Ukraina sebagai serangan. Di samping dua laporan lagi dengan tingkat kepastian "Kemungkinan", menurut data yang diterbitkan pada Sistem Pengawasan Serangan (SSA) organisasi itu.
“WHO mengutuk keras serangan yang menyebabkan 6 kematian dan 11 cedera ini,” kata organisasi itu di Twitter. WHO menambahkan bahwa lebih banyak laporan sedang diverifikasi. “Fasilitas kesehatan, staf dan pasien bukan target,” sambung pernyataan itu, seperti dikutip dari i24News.
Serangan yang termasuk dalam basis data WHO berkisar dari kekerasan dengan senjata individu - seperti pisau, senjata api, dan alat peledak improvisasi - hingga kekerasan dengan senjata berat seperti senjata api, tank, dan rudal.
Organisasi tersebut saat ini bekerja bersama para mitranya untuk memfasilitasi distribusi bantuan kemanusiaan di Ukraina. Ghebreyesus menyerukan agar bantuan tersebut dapat lewat dengan aman.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda