Rezim Kim Jong-un Tembakkan Rudal Korut, Ke-9 sejak Awal Tahun
Sabtu, 05 Maret 2022 - 14:08 WIB
PYONGYANG - Militer rezim Kim Jong-un menembakkan sebuah rudal balistik Korea Utara (Korut) ke pantai timur Semenanjung Korea pada Sabtu (5/3/2022). Ini adalah manuver misil kesembilan oleh Pyongyang sejak awal tahun ini.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengonfirmasi uji tembak misil Korut pagi ini.
"Militer Korea Selatan menjaga postur kesiapan dengan memantau gerakan terkait dalam persiapan untuk peluncuran tambahan," kata JCS dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNN.
"Ini ancaman serius bagi komunitas internasional serta perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea," kecam JCS.
Menurut JCS, rudal balistik Korut ditembakkan dari daerah Sunan dekat Pyongyang. Senjata itu terbang sekitar 270 kilometer (sekitar 168 mil) mencapai ketinggian sekitar 560 kilometer (348 mil).
Intelijen Amerika Serikat dan Korea Selatan sekarang sedang menganalisis rincian lebih lanjut dari rudal tersebut.
Dalam pertemuan darurat setelah peluncuran tersebut, Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk tidak meningkatkan ketegangan internasional selama periode yang sangat serius, merujuk pada perang yang sedang berlangsung di Ukraina, Paralimpiade Musim Dingin Beijing dan pemilihan presiden yang akan segera digelar di Korea Selatan.
"Uji coba rudal itu melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Kantor Presiden Korea Selatan, yang menambahkan bahwa Seoul akan merencanakan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Amerika Serikat juga mengutuk peluncuran misil tersebut, dan mengatakan pihaknya berkonsultasi dengan Korea Selatan, Jepang dan mitra regional lainnya.
Dalam sebuah pernyataan, Komando Indo-Pasifik AS mendesak Korea Utara untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut. Komando itu menambahkan bahwa peluncuran misil hari Sabtu tidak menimbulkan ancaman langsung.
Coast Guard Jepang juga memperingatkan kapal-kapalnya tentang rudal itu, menasihati mereka untuk waspada terhadap "objek yang jatuh".
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengonfirmasi uji tembak misil Korut pagi ini.
"Militer Korea Selatan menjaga postur kesiapan dengan memantau gerakan terkait dalam persiapan untuk peluncuran tambahan," kata JCS dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip CNN.
"Ini ancaman serius bagi komunitas internasional serta perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea," kecam JCS.
Menurut JCS, rudal balistik Korut ditembakkan dari daerah Sunan dekat Pyongyang. Senjata itu terbang sekitar 270 kilometer (sekitar 168 mil) mencapai ketinggian sekitar 560 kilometer (348 mil).
Intelijen Amerika Serikat dan Korea Selatan sekarang sedang menganalisis rincian lebih lanjut dari rudal tersebut.
Dalam pertemuan darurat setelah peluncuran tersebut, Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk tidak meningkatkan ketegangan internasional selama periode yang sangat serius, merujuk pada perang yang sedang berlangsung di Ukraina, Paralimpiade Musim Dingin Beijing dan pemilihan presiden yang akan segera digelar di Korea Selatan.
"Uji coba rudal itu melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Kantor Presiden Korea Selatan, yang menambahkan bahwa Seoul akan merencanakan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Amerika Serikat juga mengutuk peluncuran misil tersebut, dan mengatakan pihaknya berkonsultasi dengan Korea Selatan, Jepang dan mitra regional lainnya.
Dalam sebuah pernyataan, Komando Indo-Pasifik AS mendesak Korea Utara untuk menahan diri dari tindakan destabilisasi lebih lanjut. Komando itu menambahkan bahwa peluncuran misil hari Sabtu tidak menimbulkan ancaman langsung.
Coast Guard Jepang juga memperingatkan kapal-kapalnya tentang rudal itu, menasihati mereka untuk waspada terhadap "objek yang jatuh".
(min)
tulis komentar anda