Presiden Ukraina Zelensky Diduga Lari ke Polandia, Sembunyi di Kedubes AS
Sabtu, 05 Maret 2022 - 00:26 WIB
KIEV - Anggota parlemen oposisi Ukraina Ilya Kiva mengklaim Presiden Volodymyr Zelensky "bergegas" melarikan diri ke Polandia dan bersembunyi di Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di sana.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan dia tidak meninggalkan ibu kota negara itu, Kiev, saat operasi militer Rusia berlangsung di Ukraina untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi".
"Di sinilah dia akan terus memanfaatkan Tentara Ukraina dan warga sipil sambil membuat perintah gila yang menelan ribuan nyawa manusia," ujar Kiva dalam pesan video di saluran Telegram.
Presiden Ukraina maupun Kedutaan Besar AS di Polandia tidak mengomentari klaimnya.
Sebelumnya, Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin juga menegaskan Zelensky melarikan diri dari Ukraina dan menuju ke Polandia.
"Zelensky meninggalkan Ukraina. Deputi Rada Verkhovna mengatakan bahwa mereka tidak dapat menemuinya di Lvov," tulis dia di saluran Telegram. "Dia sekarang di Polandia".
Tak lama setelah pernyataan Volodin, Verkhovna Rada menegaskan Zelensky tidak meninggalkan Ukraina dan tetap di Kiev.
Beberapa negara Barat telah menyatakan keprihatinan sehubungan dengan keselamatan Zelensky.
Khususnya, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan Paris siap "membantunya jika perlu". Dilaporkan juga bahwa Amerika Serikat menawarinya evakuasi, tetapi Zelensky menolak.
Laporan bahwa Zelensky meninggalkan ibukota Ukraina muncul awal pekan lalu, dengan sang presiden membantahnya dan memposting beberapa pesan video di mana dia mengatakan dia tetap di Kiev.
Pada akhir Februari, Rusia meluncurkan operasi militer di Ukraina dengan tujuan "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" negara itu.
Operasi dimulai setelah permintaan bantuan dari Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Setelah dimulainya operasi, gelombang besar sanksi anti-Rusia diterapkan Barat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan dia tidak meninggalkan ibu kota negara itu, Kiev, saat operasi militer Rusia berlangsung di Ukraina untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi".
"Di sinilah dia akan terus memanfaatkan Tentara Ukraina dan warga sipil sambil membuat perintah gila yang menelan ribuan nyawa manusia," ujar Kiva dalam pesan video di saluran Telegram.
Presiden Ukraina maupun Kedutaan Besar AS di Polandia tidak mengomentari klaimnya.
Sebelumnya, Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin juga menegaskan Zelensky melarikan diri dari Ukraina dan menuju ke Polandia.
"Zelensky meninggalkan Ukraina. Deputi Rada Verkhovna mengatakan bahwa mereka tidak dapat menemuinya di Lvov," tulis dia di saluran Telegram. "Dia sekarang di Polandia".
Tak lama setelah pernyataan Volodin, Verkhovna Rada menegaskan Zelensky tidak meninggalkan Ukraina dan tetap di Kiev.
Beberapa negara Barat telah menyatakan keprihatinan sehubungan dengan keselamatan Zelensky.
Khususnya, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan Paris siap "membantunya jika perlu". Dilaporkan juga bahwa Amerika Serikat menawarinya evakuasi, tetapi Zelensky menolak.
Laporan bahwa Zelensky meninggalkan ibukota Ukraina muncul awal pekan lalu, dengan sang presiden membantahnya dan memposting beberapa pesan video di mana dia mengatakan dia tetap di Kiev.
Pada akhir Februari, Rusia meluncurkan operasi militer di Ukraina dengan tujuan "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" negara itu.
Operasi dimulai setelah permintaan bantuan dari Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk. Setelah dimulainya operasi, gelombang besar sanksi anti-Rusia diterapkan Barat.
(sya)
tulis komentar anda