141 Negara Termasuk Indonesia Menentang Invasi Rusia ke Ukraina, 5 Dukung, 35 Abstain
Kamis, 03 Maret 2022 - 12:00 WIB
“Akhiri permusuhan di Ukraina, sekarang. Diamkan senjata, sekarang,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Seburuk apa pun situasinya bagi orang-orang di Ukraina saat ini, itu mengancam untuk menjadi jauh lebih buruk. Jam yang berdetak adalah bom waktu," ujarnya, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (3/3/2022).
“Jika PBB memiliki tujuan, itu untuk mencegah perang,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.
"Rusia bersiap untuk meningkatkan kebrutalan kampanyenya dan memindahkan persenjataan yang sangat mematikan ke Ukraina, termasuk munisi tandan dan bom vakum," ujarnya.
Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, menyebut resolusi itu salah satu blok bangunan untuk membangun tembok guna menghentikan serangan Rusia. Dia sebelumnya mendesak negara-negara di dunia untuk mendukung draft resolusi tersebut.
“Mereka [Rusia] datang untuk merampas hak Ukraina untuk hidup,” kata Kyslytsya kepada Majelis Umum PBB menjelang pemungutan suara.
“Sudah jelas bahwa tujuan Rusia bukan hanya pendudukan. Ini adalah genosida.”
Tetapi Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia membantah militer Moskow menargetkan warga sipil Ukraina.
Dia mengulangi pernyataan pemerintah Rusia bahwa tindakannya adalah operasi militer khusus yang bertujuan untuk mengakhiri serangan Ukraina terhadap warga sipil di Republik Donetsk dan Republik Luhansk, dua wilayah Ukraina timur yang diakui sebagai negara merdeka oleh Moskow.
Nebenzia menuduh bahwa pasukan Ukraina menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dan menyebarkan senjata berat di wilayah sipil.
“Seburuk apa pun situasinya bagi orang-orang di Ukraina saat ini, itu mengancam untuk menjadi jauh lebih buruk. Jam yang berdetak adalah bom waktu," ujarnya, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (3/3/2022).
“Jika PBB memiliki tujuan, itu untuk mencegah perang,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.
"Rusia bersiap untuk meningkatkan kebrutalan kampanyenya dan memindahkan persenjataan yang sangat mematikan ke Ukraina, termasuk munisi tandan dan bom vakum," ujarnya.
Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, menyebut resolusi itu salah satu blok bangunan untuk membangun tembok guna menghentikan serangan Rusia. Dia sebelumnya mendesak negara-negara di dunia untuk mendukung draft resolusi tersebut.
“Mereka [Rusia] datang untuk merampas hak Ukraina untuk hidup,” kata Kyslytsya kepada Majelis Umum PBB menjelang pemungutan suara.
“Sudah jelas bahwa tujuan Rusia bukan hanya pendudukan. Ini adalah genosida.”
Tetapi Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia membantah militer Moskow menargetkan warga sipil Ukraina.
Dia mengulangi pernyataan pemerintah Rusia bahwa tindakannya adalah operasi militer khusus yang bertujuan untuk mengakhiri serangan Ukraina terhadap warga sipil di Republik Donetsk dan Republik Luhansk, dua wilayah Ukraina timur yang diakui sebagai negara merdeka oleh Moskow.
Nebenzia menuduh bahwa pasukan Ukraina menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dan menyebarkan senjata berat di wilayah sipil.
tulis komentar anda