Perang yang Melibatkan Arab Saudi dan 2 Negara Terkait Konflik

Selasa, 01 Maret 2022 - 14:01 WIB
Pada 2016, pemerintah Saudi resmi memutus hubungan diplomatik dengan Iran. Keputusan itu dilakukan usai adanya penyerangan ke Kedutaan Besar Saudi di Teheran dan kantor konsulat di Mashhad, Iran.

Setelah ditelisik, penyerangan itu dilakukan setelah Saudi mengeksekusi mati ulama Syiah terkemuka bernama Sheikh Nimr-al Nimr dan 46 terdakwa lain dengan dakwaan aksi terorisme.

2. Yaman

Perang saudara di Yaman resmi pecah pada 2014. Perang ini terjadi antara kubu Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi dan kelompok Houthi yang merupakan pemberontak.

Dalam jurnal berjudul “Intervensi Militer Arab Saudi Terhadap Konflik Yaman Untuk Membendung Pengaruh Iran di Timur Tengah”, disebutkan bahwa ibu kota Yaman, Sanaa, jatuh ke tangan pemberontak Houthi pada 21 September 2014.

Presiden Yaman pun disandera Houthi, sebelum akhirnya berhasil melarikan diri ke Aden.

Presiden Yaman lantas meminta bantuan kepada negara-negara Arab untuk turut memproteksi Yaman.

Arab Saudi pun menjadi pemimpin koalisi militer 8 negara Arab untuk membantu Yaman. Saudi mantap melakukan intervensi militer setelah mendapat dukungan dari Inggris dan Amerika Serikat.

Sementara itu, negara Arab lain yang bergabung adalah Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Sudan, dan Maroko.

Pada 25 Maret 2015, Saudi melancarkan serangan militer secara masif ke Yaman guna memberantas Houthi. Pada serangan itu, Saudi menurunkan 150 ribu tentara dan 100 pesawat tempur.

Jika di belakang kubu Mansour Hadi ada Arab Saudi, maka pemberontak Houthi disokong oleh Iran.

Yaman dianggap penting bagi Iran sebagai ladang perluasan pengaruh ideologis dan politiknya. Bagi Saudi sendiri, perang Yaman ini menjadi ajang untuk menguasai Selat Bab el-Mandeb yang merupakan jalur pelayaran minyak dan penghubung Laut Mediterania dengan Samudra Hindia yang sangat strategis.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More