Analisis Mengapa Rezim Erdogan Terus Buru Pengikut Fethullah Gulen
Senin, 15 Juni 2020 - 11:30 WIB
Bahkan atlet Turki terkemuka, seperti pemain sepak bola Hakan Sukur dan pemain NBA Enes Kanter, telah ditargetkan oleh negara karena mendukung Gulen dan menentang Erdogan. Pada tahun 2016 pemerintah Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Sukur dan Kanter, menuduh keduanya menghina Erdogan di Twitter.
"Komunitas Gulen menolak untuk tetap diam selama masa pemerintahan Erdogan dan akibatnya ditargetkan untuk tidak tunduk pada keinginan presiden yang semakin otoriter," kata Kanter, yang sekarang tinggal di AS.
“Harga yang harus dibayar sangat buruk. Ketika datang untuk menekan komunitas Gulen, tidak ada hukum domestik atau internasional yang dipatuhi pemerintah,” kata Kanter dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya English.
"Saya tidak menyebutnya sistem hukum Turki karena tidak melayani rakyat Turki dengan keadilan, tetapi hanya untuk Erdogan dan kepentingannya saja," kata Kanter.
Siapa Lagi yang Ditindak Erdogan?
Menurut Amnesty International undang-undang anti-terorisme di Turki tidak jelas dan banyak disalahgunakan dalam kasus-kasus palsu terhadap jurnalis.
Lebih dari 319 wartawan telah ditangkap di Turki sejak 2016, dan 189 outlet media ditutup. Data itu diungkap Turkey Purge, sebuah situs web yang dijalankan oleh wartawan Turki yang mendokumentasikan berbagai penangkapan di negara itu.
Salah satu korban adalah jurnalis Turki; Abdülhamit Bilici. Dia adalah pemimpin redaksi surat kabar Zaman.
Pemerintah Erdogan banyak membungkam outlet berita, memenjarakan banyak wartawan organisasi, dan menunjuk kepemimpinan baru.
"Setelah serangan polisi di markas kami di Istanbul, hal pertama yang dilakukan pengawas yang ditunjuk Erdogan adalah memecat saya," kata Bilici dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya English.
"Komunitas Gulen menolak untuk tetap diam selama masa pemerintahan Erdogan dan akibatnya ditargetkan untuk tidak tunduk pada keinginan presiden yang semakin otoriter," kata Kanter, yang sekarang tinggal di AS.
“Harga yang harus dibayar sangat buruk. Ketika datang untuk menekan komunitas Gulen, tidak ada hukum domestik atau internasional yang dipatuhi pemerintah,” kata Kanter dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya English.
"Saya tidak menyebutnya sistem hukum Turki karena tidak melayani rakyat Turki dengan keadilan, tetapi hanya untuk Erdogan dan kepentingannya saja," kata Kanter.
Siapa Lagi yang Ditindak Erdogan?
Menurut Amnesty International undang-undang anti-terorisme di Turki tidak jelas dan banyak disalahgunakan dalam kasus-kasus palsu terhadap jurnalis.
Lebih dari 319 wartawan telah ditangkap di Turki sejak 2016, dan 189 outlet media ditutup. Data itu diungkap Turkey Purge, sebuah situs web yang dijalankan oleh wartawan Turki yang mendokumentasikan berbagai penangkapan di negara itu.
Salah satu korban adalah jurnalis Turki; Abdülhamit Bilici. Dia adalah pemimpin redaksi surat kabar Zaman.
Pemerintah Erdogan banyak membungkam outlet berita, memenjarakan banyak wartawan organisasi, dan menunjuk kepemimpinan baru.
"Setelah serangan polisi di markas kami di Istanbul, hal pertama yang dilakukan pengawas yang ditunjuk Erdogan adalah memecat saya," kata Bilici dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya English.
Lihat Juga :
tulis komentar anda