Miliarder Jepang Hiroshi Mikitani Sumbang Rp125 Miliar untuk Ukraina

Minggu, 27 Februari 2022 - 17:45 WIB
Miliarder Jepang Hiroshi Mikitani Sumbang Rp125 Miliar untuk Ukraina. FOTO/Reuters
TOKYO - Miliarder Jepang Hiroshi "Mickey" Mikitani mengaku akan menyumbangkan USD8,7 juta (Rp125 Miliar) kepada pemerintah Ukraina . Ia juga menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai "tantangan bagi demokrasi".

Pendiri raksasa e-commerce Rakuten itu mengatakan dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, bahwa sumbangan sebesar 1 miliar yen (USD8,7 juta) akan digunakan untuk "kegiatan kemanusiaan untuk membantu orang-orang di Ukraina yang menjadi korban kekerasan".



Mikitani mengatakan dia mengunjungi Kiev pada 2019 dan bertemu dengan Zelenskyy. "Pikiran saya bersama Anda dan rakyat Ukraina," kata Mikitani dalam suratnya. "Saya percaya bahwa menginjak-injak Ukraina yang damai dan demokratis oleh kekuatan yang tidak dapat dibenarkan adalah tantangan bagi demokrasi,” lanjutnya, seperti dikutip dari AFP.



"Saya sangat berharap Rusia dan Ukraina dapat menyelesaikan masalah ini secara damai dan rakyat Ukraina dapat berdamai kembali secepat mungkin," tulisnya.

Invasi Rusia telah mendorong sanksi keuangan yang luas dari negara-negara demokrasi besar, sementara individu dan organisasi di seluruh dunia telah meminta sumbangan untuk membantu Ukraina.



Pemerintah Jepang juga telah mengumumkan sanksi terhadap Moskow termasuk pembekuan aset dan larangan ekspor utama seperti semikonduktor ke organisasi yang terkait dengan militer Rusia.

Jepang juga menyatakan akan berkoordinasi erat dengan rekan-rekan G7 dalam memutuskan apakah akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia, jelas Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi, Minggu (27/2/2022).

Amerika Serikat, Inggris, Eropa dan Kanada pada hari Sabtu bergerak untuk memblokir akses bank-bank Rusia tertentu ke sistem pembayaran internasional SWIFT sebagai bagian dari lebih banyak sanksi terhadap Moskow karena melanjutkan serangannya terhadap Ukraina.

"Kita harus menanggapi dengan memperhatikan dampak pada pasar keuangan," serta langkah-langkah yang dilakukan oleh negara-negara Barat,” kata Hayashi dalam sebuah program televisi, ketika ditanya tentang sikap Jepang dalam menutup bank-bank Rusia dari sistem SWIFT.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More