Ukraina Andalkan Drone TB2 Turki Hadapi Militer Rusia yang Canggih

Sabtu, 26 Februari 2022 - 12:04 WIB
Mark Cancian, seorang penasihat senior di Center for Strategic and International Studies (CSIS), baru-baru ini menulis dalam sebuah opini untuk Breaking Defense, Sabtu (26/2/2022) bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina akan memberikan wawasan tentang kegunaan tank modern di medan perang, aspek peperangan daratan yang telah dipertanyakan oleh beberapa ahli setelah Perang Nagorno-Karabakh.

Reuters, mengutip penelitian dari lembaga think tank International Institute for Strategic Studies (IISS) yang berbasis di London, melaporkan bahwa Rusia diperkirakan memiliki 2.840 tank tempur utama.

“Ini berbeda karena Anda memiliki dua lawan yang memiliki militer yang lebih canggih daripada yang Anda miliki di Nagorno-Karabakh,” kata Cancian dalam sebuah wawancara.

“Rusia, tentu saja, memiliki militer kelas atas.”

Sam Bendett, seorang ahli militer Rusia yang bekerja sebagai penasihat kelompok think tank CNA, mengatakan; "Militer Rusia telah mengeklaim bahwa Bayraktars tidak selalu menjadi ancaman besar bagi kekuatan seperti Rusia, karena radar peringatan dini canggih Rusia, kemampuan peperangan elektronik, dan pertahanan udara berlapisnya.”

Rusia menghadapi lebih banyak perlawanan dari pasukan Ukraina daripada yang diperkirakan, tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin masih memiliki kekuatan tempur yang belum dimanfaatkan.

Bendett mencatat bahwa keberhasilan drone TB2 di Suriah dan Nagorno-Karabakh datang melawan sistem pertahanan udara buatan Soviet yang lebih tua karena terbang rendah dan tidak dibangun untuk kecepatan, yang membuatnya lebih rentan terhadap sistem pertahanan udara canggih.

Amerika Serikat dan sekutunya juga telah menyediakan pasukan Ukraina dengan sistem rudal Javelin untuk bertahan melawan tank Rusia.

“Agar mereka dapat melihat Bayraktars dari jauh, mereka dapat mengidentifikasinya lebih cepat, dan mereka dapat meluncurkan beberapa jenis tindakan balasan untuk melawannya,” kata Bendett.

Media pemerintah Rusia mengatakan pada Kamis bahwa militer Moskow telah menembak jatuh empat TB2, meskipun klaim keberhasilan di Ukraina dari kedua sisi konflik sulit dibuktikan pada saat ini.

Ukraina membeli enam UAV TB2 dari pembuat drone Turki Baykar seharga USD69 juta pada 2019. Drone pertama dikirim ke Angkatan Laut Ukraina pada Juli tahun lalu.

Pada bulan Oktober, UAV itu digunakan melawan separatis pro-Moskow di wilayah Donbass timur Ukraina, pertama kali digunakan oleh militer Ukraina dalam pertempuran.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More