AS Kecam Pengerahan Pasukan Penjaga Perdamaian Rusia ke Ukraina Timur: Omong Kosong!
Selasa, 22 Februari 2022 - 15:25 WIB
“Presiden Putin telah mencabik-cabik Perjanjian Minsk. Kami sudah jelas bahwa kami tidak percaya dia akan berhenti di situ,” kata Thomas-Greenfield, mengacu pada perjanjian 2014 dan 2015 yang bertujuan untuk mengakhiri konflik antara tentara Ukraina dan separatis pro-Rusia di Ukraina timur.
Sementara itu, Moskow menyatakan kesediannya untuk berdiplomasi.
“Kami tetap terbuka untuk diplomasi untuk solusi diplomatik, namun membiarkan pertumpahan darah baru di Donbass adalah sesuatu yang tidak ingin kami lakukan,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB.
Rusia secara luas dikritik oleh sebagian besar anggota Dewan Keamanan PBB atas tindakannya pada hari Senin.
Duta Besar Kenya untuk PBB Martin Kimani mengutuk apa yang disebutnya tren negara-negara kuat yang melanggar hukum internasional dengan sedikit perhatian.
“Multilateralisme terletak di ranjang kematiannya malam ini," katanya, seperti dikutip Reuters.
Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun mengatakan semua pihak terkait harus menahan diri, dan menghindari tindakan apa pun yang dapat memicu ketegangan. Beijing, kata dia, menyambut dan mendorong setiap upaya untuk solusi diplomatik.
Delapan anggota dewan, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, mendukung permintaan Kiev agar Dewan Keamanan PBB bertemu setelah pengumuman Putin.
Itu adalah pertemuan Dewan Keamanan ketiga soal Ukraina dalam beberapa minggu. Badan tersebut telah bertemu puluhan kali untuk membahas krisis Ukraina sejak Rusia mencaplok wilayah Crimea dari Ukraina pada tahun 2014.
Moskow menolak narasi mencaplok Ukraina dengan menegaskan bahwa wilayah itu sendiri yang memilih pisah dari Ukraina dan bergabung dengan Federasi Rusia.
Sementara itu, Moskow menyatakan kesediannya untuk berdiplomasi.
“Kami tetap terbuka untuk diplomasi untuk solusi diplomatik, namun membiarkan pertumpahan darah baru di Donbass adalah sesuatu yang tidak ingin kami lakukan,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB.
Rusia secara luas dikritik oleh sebagian besar anggota Dewan Keamanan PBB atas tindakannya pada hari Senin.
Duta Besar Kenya untuk PBB Martin Kimani mengutuk apa yang disebutnya tren negara-negara kuat yang melanggar hukum internasional dengan sedikit perhatian.
“Multilateralisme terletak di ranjang kematiannya malam ini," katanya, seperti dikutip Reuters.
Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun mengatakan semua pihak terkait harus menahan diri, dan menghindari tindakan apa pun yang dapat memicu ketegangan. Beijing, kata dia, menyambut dan mendorong setiap upaya untuk solusi diplomatik.
Delapan anggota dewan, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, mendukung permintaan Kiev agar Dewan Keamanan PBB bertemu setelah pengumuman Putin.
Itu adalah pertemuan Dewan Keamanan ketiga soal Ukraina dalam beberapa minggu. Badan tersebut telah bertemu puluhan kali untuk membahas krisis Ukraina sejak Rusia mencaplok wilayah Crimea dari Ukraina pada tahun 2014.
Moskow menolak narasi mencaplok Ukraina dengan menegaskan bahwa wilayah itu sendiri yang memilih pisah dari Ukraina dan bergabung dengan Federasi Rusia.
tulis komentar anda