Emansipasi Perempuan Arab Saudi yang Tidak Pernah Dirasakan Sebelumnya
Selasa, 22 Februari 2022 - 15:03 WIB
RIYADH - Sebagai negara yang memegang teguh hukum Islam, Arab Saudi mempunyai beberapa peraturan terhadap kaum perempuan yang dinilai terlalu membatasi.
Namun, pada September 2017 lalu, Kerajaan Arab Saudi akhirnya mengeluarkan Surat Izin Mengemudi bagi perempuan. Tentu saja ini merupakan titik terang, setelah para perempuan Arab Saudi lama hidup dalam pembatasan.
Dengan Visi 2030 yang dicetuskan Putra Mahkota Muhammed bin Salman, Arab Saudi mengambil langkah memodernisasi sekaligus membiarkan perempuan unjuk gigi sebagai salah satu potensi yang bisa memajukan Arab Saudi.
Berikut ini adalah beberapa bentuk emansipasi perempuan di Arab Saudi yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya.
1. Boleh Pergi Tanpa Izin Wali Pria
Arab Saudi mengizinkan para perempuan mengajukan kepemilikan paspor. Selain itu, perempuan berusia 21 atau lebih juga boleh bepergian tanpa perlu izin dari wali laki-laki mereka.
Sebelumnya, perempuan Arab Saudi memiliki satu halaman paspor di wali laki-laki, sehingga untuk melakukan perjalanan ke luar negeri hanya boleh dilakukan jika ada pendampingan dari wali.
Peraturan tersebut dikritisi sebagai bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan dan sudah ditentang aktivis HAM selama bertahun-tahun lamanya.
2. Boleh Ikut Pemilu
Salma binti Hizab Al-Oteibi berhasil mendapatkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Arab Saudi Tahun 2015, dalam pemilihan umum di mana perempuan pada akhirnya memiliki kesempatan menggunakan hak pilih mereka.
Namun, sebanyak 900 perempuan dari 6.440 calon menghadapi berbagai kesulitan saat berpartisipasi dalam pemilu.
Kandidat perempuan tidak bisa bertemu langsung dengan laki-laki selama kampanye. Selain itu, tempat pemilu antara perempuan dan laki-laki juga dipisahkan.
Biarpun demikian, ini merupakan awal yang bagus bagi kemajuan emansipasi wanita Arab Saudi.
3. Boleh Menonton Sepak Bola di Stadion
Beberapa stadion di Arab Saudi seperti di Riyadh, Jeddah, dan Dammam mulai membukakan pintu mereka untuk penonton perempuan dan keluarga pada Oktober 2017.
Fasilitas yang dikhususkan bagi perempuan juga sudah mulai dibuat. Contohnya, toilet khusus wanita, tempat duduk di tribun, dan rambu-rambu pintu masuk wanita, bahkan sampai ruangan merokok khusus wanita juga disiapkan.
4. Boleh Menyetir Kendaraan
Perizinan mengenai wanita boleh menyetir kendaraan sudah digencarkan sejak 2017, tapi baru berlaku pada 24 Juni 2018. Beberapa persyaratan harus dipenuhi.
Di antaranya, berusia di atas 18 tahun, harus lulus sekolah mengemudi yang sudah didirikan di kota-kota besar dengan instruktur wanita Saudi bersertifikat.
Di tahun yang sama, Jeddah menggelar pameran mobil pertama yang dikhususkan untuk wanita. Pameran ini bertujuan mengenalkan wanita pada mobil hemat bahan bakar.
5. Boleh Menjadi Tentara
Kementerian Pertahanan Arab Saudi akhirnya membuka kesempatan bagi perempuan untuk masuk angkatan bersenjata.
Beberapa divisi yang bisa dipilih pun bermacam-macam, mulai dari prajurit hingga sersan untuk Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, Pasukan Rudal, dan Layanan Medis Angkatan Bersenjata.
Tentu saja ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Para pendaftar wajib lolos tes kesehatan dan ujian penempatan, berusia 21-40 tahun, tinggi badan minimal 155 cm, dan tidak boleh berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
Selain itu, para pendaftar juga harus memiliki ijazah minimal SMA. Perizinan bagi perempuan untuk bisa bergabung militer ini sudah digembar-gemborkan sejak Maret 2018.
Namun, pada September 2017 lalu, Kerajaan Arab Saudi akhirnya mengeluarkan Surat Izin Mengemudi bagi perempuan. Tentu saja ini merupakan titik terang, setelah para perempuan Arab Saudi lama hidup dalam pembatasan.
Dengan Visi 2030 yang dicetuskan Putra Mahkota Muhammed bin Salman, Arab Saudi mengambil langkah memodernisasi sekaligus membiarkan perempuan unjuk gigi sebagai salah satu potensi yang bisa memajukan Arab Saudi.
Berikut ini adalah beberapa bentuk emansipasi perempuan di Arab Saudi yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya.
1. Boleh Pergi Tanpa Izin Wali Pria
Arab Saudi mengizinkan para perempuan mengajukan kepemilikan paspor. Selain itu, perempuan berusia 21 atau lebih juga boleh bepergian tanpa perlu izin dari wali laki-laki mereka.
Sebelumnya, perempuan Arab Saudi memiliki satu halaman paspor di wali laki-laki, sehingga untuk melakukan perjalanan ke luar negeri hanya boleh dilakukan jika ada pendampingan dari wali.
Peraturan tersebut dikritisi sebagai bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan dan sudah ditentang aktivis HAM selama bertahun-tahun lamanya.
2. Boleh Ikut Pemilu
Salma binti Hizab Al-Oteibi berhasil mendapatkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Arab Saudi Tahun 2015, dalam pemilihan umum di mana perempuan pada akhirnya memiliki kesempatan menggunakan hak pilih mereka.
Namun, sebanyak 900 perempuan dari 6.440 calon menghadapi berbagai kesulitan saat berpartisipasi dalam pemilu.
Kandidat perempuan tidak bisa bertemu langsung dengan laki-laki selama kampanye. Selain itu, tempat pemilu antara perempuan dan laki-laki juga dipisahkan.
Biarpun demikian, ini merupakan awal yang bagus bagi kemajuan emansipasi wanita Arab Saudi.
3. Boleh Menonton Sepak Bola di Stadion
Beberapa stadion di Arab Saudi seperti di Riyadh, Jeddah, dan Dammam mulai membukakan pintu mereka untuk penonton perempuan dan keluarga pada Oktober 2017.
Fasilitas yang dikhususkan bagi perempuan juga sudah mulai dibuat. Contohnya, toilet khusus wanita, tempat duduk di tribun, dan rambu-rambu pintu masuk wanita, bahkan sampai ruangan merokok khusus wanita juga disiapkan.
4. Boleh Menyetir Kendaraan
Perizinan mengenai wanita boleh menyetir kendaraan sudah digencarkan sejak 2017, tapi baru berlaku pada 24 Juni 2018. Beberapa persyaratan harus dipenuhi.
Di antaranya, berusia di atas 18 tahun, harus lulus sekolah mengemudi yang sudah didirikan di kota-kota besar dengan instruktur wanita Saudi bersertifikat.
Di tahun yang sama, Jeddah menggelar pameran mobil pertama yang dikhususkan untuk wanita. Pameran ini bertujuan mengenalkan wanita pada mobil hemat bahan bakar.
5. Boleh Menjadi Tentara
Kementerian Pertahanan Arab Saudi akhirnya membuka kesempatan bagi perempuan untuk masuk angkatan bersenjata.
Beberapa divisi yang bisa dipilih pun bermacam-macam, mulai dari prajurit hingga sersan untuk Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, Pasukan Rudal, dan Layanan Medis Angkatan Bersenjata.
Tentu saja ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Para pendaftar wajib lolos tes kesehatan dan ujian penempatan, berusia 21-40 tahun, tinggi badan minimal 155 cm, dan tidak boleh berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
Selain itu, para pendaftar juga harus memiliki ijazah minimal SMA. Perizinan bagi perempuan untuk bisa bergabung militer ini sudah digembar-gemborkan sejak Maret 2018.
(sya)
tulis komentar anda