Kedubes Rusia: AS Secara Sinis Tolak Fakta Genosida di Donbass
Jum'at, 18 Februari 2022 - 10:19 WIB
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara sinis menolak fakta genosida populasi Rusia di wilayah Donbass, Ukraina timur. Pernyataan itu diungkapkan Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov.
Seorang reporter bertanya kepada Antonov bagaimana dia bisa mengomentari pernyataan AS yang meragukan genosida terhadap warga Rusia di Donbass.
"Ini menyebabkan kemarahan dan ketegangan. Bagaimana lagi orang bisa menafsirkan penembakan daerah pemukiman oleh Angkatan Bersenjata Ukraina menggunakan beberapa peluncur roket atau situs kuburan massal yang ditemukan dari hampir 300 warga sipil di dekat #Lugansk, yang terbunuh hanya karena mereka menganggap Rusia sebagai bahasa asli mereka?" ungkap duta besar Rusia, dilansir Sputnik pada Kamis malam (17/2/2022).
Dia menjelaskan, "Amerika Serikat harus memahami bahwa ada jutaan orang Rusia yang tinggal di Ukraina yang kepentingannya perlu diamankan dan dilindungi. Ini adalah jaminan kenegaraan dan integritas teritorial Ukraina."
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan kekejaman terhadap warga sipil di Ukraina sebagai genosida.
Baca juga: Negara-negara dengan Jumlah Gelandangan Terbanyak di Dunia, Nomor 5 Tak Disangka
Kementerian Luar Negeri Rusia telah berulang kali memperingatkan mitra Baratnya agar tidak mendukung upaya Kiev menyabotase perjanjian Minsk di Donbass dan menyelesaikan krisis di Ukraina Timur dengan paksa.
Seorang reporter bertanya kepada Antonov bagaimana dia bisa mengomentari pernyataan AS yang meragukan genosida terhadap warga Rusia di Donbass.
"Ini menyebabkan kemarahan dan ketegangan. Bagaimana lagi orang bisa menafsirkan penembakan daerah pemukiman oleh Angkatan Bersenjata Ukraina menggunakan beberapa peluncur roket atau situs kuburan massal yang ditemukan dari hampir 300 warga sipil di dekat #Lugansk, yang terbunuh hanya karena mereka menganggap Rusia sebagai bahasa asli mereka?" ungkap duta besar Rusia, dilansir Sputnik pada Kamis malam (17/2/2022).
Dia menjelaskan, "Amerika Serikat harus memahami bahwa ada jutaan orang Rusia yang tinggal di Ukraina yang kepentingannya perlu diamankan dan dilindungi. Ini adalah jaminan kenegaraan dan integritas teritorial Ukraina."
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan kekejaman terhadap warga sipil di Ukraina sebagai genosida.
Baca juga: Negara-negara dengan Jumlah Gelandangan Terbanyak di Dunia, Nomor 5 Tak Disangka
Kementerian Luar Negeri Rusia telah berulang kali memperingatkan mitra Baratnya agar tidak mendukung upaya Kiev menyabotase perjanjian Minsk di Donbass dan menyelesaikan krisis di Ukraina Timur dengan paksa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda