Kanada Minta Bukti Kuat Penarikan Pasukan Rusia dari Perbatasan Ukraina
Rabu, 16 Februari 2022 - 22:05 WIB
OTTAWA - Menteri Pertahanan Kanada , Anita Anand mengatakan pada Rabu (16/2/2022), bahwa dia berharap untuk melihat bukti penarikan pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina yang menurutnya untuk saat ini jumlahnya meningkat.
Menurut Anand, situasinya berada pada saat yang sangat penting. “Eskalasi pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, termasuk di Belarus, semakin signifikan,” kata Anand pada wartawan saat dia tiba untuk pertemuan para Menteri Pertahanan NATO.
“Kami berharap dapat melihat bukti penarikan pasukan dari pihak Rusia. Tapi kita perlu bersiap untuk apa pun kemungkinan dengan eskalasi signifikan pasukan Rusia yang telah kita lihat selama beberapa minggu terakhir,” lanjut Anand, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (16/2/2022).
Rusia sendiri telah merilis video yang mereka klaim sebagai penarikan pasukan dan peralatan tempur dari Belarusia dan Krimea. Pada Rabu pagi, rekaman video menunjukkan apa yang dikatakan Kementerian Pertahanan Rusia adalah tank, kendaraan tempur infanteri, dan unit artileri self-propelled yang meninggalkan semenanjung Krimea yang direbut Moskow dari Kiev pada 2014.
“Peralatan tempur dan personel militer akan dikirim dengan kereta api militer ke titik penempatan permanen unit tersebut,” kata Kementerian Pertahanan Rusia. "Saat tiba, peralatan akan diservis dan disiapkan untuk melakukan fase pelatihan tempur berikutnya," lanjut pernyataan tersebut.
Video tersebut, yang diterbitkan oleh kantor berita RIA, menunjukkan puluhan kendaraan militer melintasi jembatan pada malam hari. Konvoi kendaraan dinas yang terpisah melaju melintasi jembatan yang berbeda, kantor berita TASS mengutip pernyataan militer.
Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Parlemen Rusia Valentina Matviyenko menyatakan, Rusia akan melakukan segala daya untuk mencegah perang dengan Ukraina.
"Sikap kami telah ditentukan dengan jelas oleh pemimpin Rusia: kami, di pihak kami, akan melakukan segalanya untuk mencegah perang dengan Ukraina, untuk memastikan bahwa itu tidak pernah dimulai - tidak hari ini, tidak besok, bukan lusa," katanya.
"Pikiran tentang perang adalah absurditas total bagi kami," katanya, seraya menambahkan bahwa Rusia dan Ukraina memiliki sejarah yang sama selama berabad-abad. "Tentu saja, negara-negara kita tidak hidup melalui masa-masa terbaik dalam hubungan, untuk membuatnya lebih ringan. Namun demikian, saya percaya bahwa masalah apa pun dapat diselesaikan secara damai, melalui cara-cara diplomatik dan cara-cara politik," tambahnya.
Menurut Anand, situasinya berada pada saat yang sangat penting. “Eskalasi pasukan Rusia di perbatasan Ukraina, termasuk di Belarus, semakin signifikan,” kata Anand pada wartawan saat dia tiba untuk pertemuan para Menteri Pertahanan NATO.
“Kami berharap dapat melihat bukti penarikan pasukan dari pihak Rusia. Tapi kita perlu bersiap untuk apa pun kemungkinan dengan eskalasi signifikan pasukan Rusia yang telah kita lihat selama beberapa minggu terakhir,” lanjut Anand, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (16/2/2022).
Rusia sendiri telah merilis video yang mereka klaim sebagai penarikan pasukan dan peralatan tempur dari Belarusia dan Krimea. Pada Rabu pagi, rekaman video menunjukkan apa yang dikatakan Kementerian Pertahanan Rusia adalah tank, kendaraan tempur infanteri, dan unit artileri self-propelled yang meninggalkan semenanjung Krimea yang direbut Moskow dari Kiev pada 2014.
“Peralatan tempur dan personel militer akan dikirim dengan kereta api militer ke titik penempatan permanen unit tersebut,” kata Kementerian Pertahanan Rusia. "Saat tiba, peralatan akan diservis dan disiapkan untuk melakukan fase pelatihan tempur berikutnya," lanjut pernyataan tersebut.
Video tersebut, yang diterbitkan oleh kantor berita RIA, menunjukkan puluhan kendaraan militer melintasi jembatan pada malam hari. Konvoi kendaraan dinas yang terpisah melaju melintasi jembatan yang berbeda, kantor berita TASS mengutip pernyataan militer.
Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Parlemen Rusia Valentina Matviyenko menyatakan, Rusia akan melakukan segala daya untuk mencegah perang dengan Ukraina.
"Sikap kami telah ditentukan dengan jelas oleh pemimpin Rusia: kami, di pihak kami, akan melakukan segalanya untuk mencegah perang dengan Ukraina, untuk memastikan bahwa itu tidak pernah dimulai - tidak hari ini, tidak besok, bukan lusa," katanya.
"Pikiran tentang perang adalah absurditas total bagi kami," katanya, seraya menambahkan bahwa Rusia dan Ukraina memiliki sejarah yang sama selama berabad-abad. "Tentu saja, negara-negara kita tidak hidup melalui masa-masa terbaik dalam hubungan, untuk membuatnya lebih ringan. Namun demikian, saya percaya bahwa masalah apa pun dapat diselesaikan secara damai, melalui cara-cara diplomatik dan cara-cara politik," tambahnya.
(esn)
tulis komentar anda