Ini Perempuan Pertama Terbangkan Jet Siluman F-35 AS Dalam Pertempuran
Sabtu, 13 Juni 2020 - 15:44 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS), untuk pertama kalinya, mengirim pilot perempuan jet tempur siluman F-35 ke dalam pertempuran. Pilot tersebut bernama Kapten Emily Thompson dengan kode panggilan "Banzai".
Misi tempur Banzai telah dikonfirmasi Angkatan Udara Amerika dalam pengumumannya. Predikatnya sebagai perempuan pertama yang menerbangkan F-35A Lightning II ke dalam pertempuran telah membuat Banzai jadi pemberitaan media internasional.
Pada 9 Juni, Angkatan Udara merilis pernyataan yang mengumumkan bahwa Emily Thompson telah ditugaskan untuk misi tempur. Hanya saja, kapan dan di mana dia menerbangkan F-35A untuk pertempuran tetap dirahasiakan Angkatan Udara. AS diketahui telah menggunakan F-35 untuk misi tempur di Afghanistan dan Irak. (Baca: Anneliese Satz, Pilot Wanita Pertama Jet Tempur Siluman F-35B AS )
Pernyataan itu juga mencatat bahwa Emily Thompson memiliki awak pemeliharaan yang semuanya perempuan untuk meluncurkan penerbangan bersejarahnya.
Kapten Emily Thompson merupakan pilot Skadron Tempur Ekspedisi ke-421 Angkatan Udara AS. Dia saat ini bertugas dari Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah.
"Ini adalah penyebaran pertama saya...jadi bagi saya ini adalah masalah yang cukup besar, serangan mendadak tempur pertama bagi saya....Tentu saja menjadi perempuan pertama, itu suatu kehormatan yang cukup besar," kata Emily Thompson, seperti dikutip Fox News, Sabtu (13/6/2020).
"Ada banyak perempuan yang datang sebelum saya dan ada banyak perempuan yang sudah menerbangkan sorti tempur di platform lain. Jadi hanya untuk menjadi orang yang mendapatkan kehormatan itu, itu pertama, itu sangat berarti," paparnya. (Baca juga: AS Kerahkan Jet Tempur Siluman F-35 ke Timur Tengah, Melawan Iran? )
Meskipun awalnya dia ingin menjadi insinyur, begitu dia mendapat kesempatan untuk menerbangkan pesawat alih-alih hanya memperbaikinya, dia mengubah jalurnya. Dia awalnya menerbangkan F-16 Fighting Falcons selama pelatihan di akademi militer, lalu terbang dengan F-16 selama satu setengah tahun sebelum pindah ke model F-35A.
Emily Thompson mengakui bahwa perempuan-perempuan lain telah mendahuluinya dalam misi pertempuran, tetapi dia merasa terhormat menjadi yang pertama dalam misi tempur pesawat jet tempur siluman F-35.
"Saya pikir ini masa depan yang cerah," katanya, "sudah ada beberapa dari kita di F-35 dan saya pikir jumlahnya akan terus bertambah. Itu komunitas yang sangat mendukung, sangat terbuka, saya pikir peluang bagi perempuan untuk benar-benar unggul dalam F-35 sudah pasti ada."
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
Misi tempur Banzai telah dikonfirmasi Angkatan Udara Amerika dalam pengumumannya. Predikatnya sebagai perempuan pertama yang menerbangkan F-35A Lightning II ke dalam pertempuran telah membuat Banzai jadi pemberitaan media internasional.
Pada 9 Juni, Angkatan Udara merilis pernyataan yang mengumumkan bahwa Emily Thompson telah ditugaskan untuk misi tempur. Hanya saja, kapan dan di mana dia menerbangkan F-35A untuk pertempuran tetap dirahasiakan Angkatan Udara. AS diketahui telah menggunakan F-35 untuk misi tempur di Afghanistan dan Irak. (Baca: Anneliese Satz, Pilot Wanita Pertama Jet Tempur Siluman F-35B AS )
Pernyataan itu juga mencatat bahwa Emily Thompson memiliki awak pemeliharaan yang semuanya perempuan untuk meluncurkan penerbangan bersejarahnya.
Kapten Emily Thompson merupakan pilot Skadron Tempur Ekspedisi ke-421 Angkatan Udara AS. Dia saat ini bertugas dari Pangkalan Angkatan Udara Hill, Utah.
"Ini adalah penyebaran pertama saya...jadi bagi saya ini adalah masalah yang cukup besar, serangan mendadak tempur pertama bagi saya....Tentu saja menjadi perempuan pertama, itu suatu kehormatan yang cukup besar," kata Emily Thompson, seperti dikutip Fox News, Sabtu (13/6/2020).
"Ada banyak perempuan yang datang sebelum saya dan ada banyak perempuan yang sudah menerbangkan sorti tempur di platform lain. Jadi hanya untuk menjadi orang yang mendapatkan kehormatan itu, itu pertama, itu sangat berarti," paparnya. (Baca juga: AS Kerahkan Jet Tempur Siluman F-35 ke Timur Tengah, Melawan Iran? )
Meskipun awalnya dia ingin menjadi insinyur, begitu dia mendapat kesempatan untuk menerbangkan pesawat alih-alih hanya memperbaikinya, dia mengubah jalurnya. Dia awalnya menerbangkan F-16 Fighting Falcons selama pelatihan di akademi militer, lalu terbang dengan F-16 selama satu setengah tahun sebelum pindah ke model F-35A.
Emily Thompson mengakui bahwa perempuan-perempuan lain telah mendahuluinya dalam misi pertempuran, tetapi dia merasa terhormat menjadi yang pertama dalam misi tempur pesawat jet tempur siluman F-35.
"Saya pikir ini masa depan yang cerah," katanya, "sudah ada beberapa dari kita di F-35 dan saya pikir jumlahnya akan terus bertambah. Itu komunitas yang sangat mendukung, sangat terbuka, saya pikir peluang bagi perempuan untuk benar-benar unggul dalam F-35 sudah pasti ada."
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
(mas)
tulis komentar anda