Jong-un Kirim Ucapan Selamat Revolusi Iran, Hubungan Pyongyang-Teheran Kian Mesra
Minggu, 13 Februari 2022 - 18:15 WIB
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara , Kim Jong-un mengirimkan ucapan selamat kepada Presiden Iran , Seyyed Ebrahim Raisi, pada Jumat (11/2/2022). Ucapan selamat itu diberikan dalam rangka peringatan 43 tahun Revolusi Islam Iran, menurut Kementerian Luar Negeri Korut, Sabtu (12/2/2022).
Jong-un mengucapkan selamat kepada Iran atas peringatan itu dan menyatakan harapan bahwa kerja sama bilateral akan lebih berkembang di berbagai bidang.
Jong-un juga mengatakan, persahabatan antara kedua negara ditempa di jalan perjuangan bersama melawan imperialisme. Dia juga berharap Iran berhasil dalam mencapai kemakmuran dan pembangunan negara.
"Kedua negara telah menjalin hubungan persahabatan dan kerja sama dalam perjuangan untuk kemerdekaan melawan imperialisme," demikian pernyataan Kemenlu Korea, seperti dikutip Yonhap News Agency.
Hubungan Korut dan Iran memang sudah terjalin sejak lama. Kedua negara memiliki hubungan diplomatik sejak April 1973. Namun, ada suara sumbang terkait hubungan keduanya.
Negara-negara Barat menuduh kedua negara berdagang rudal, suku cadang, dan teknologi nuklir selama beberapa dekade. Satu negara yang paling getol melayangkan tuduhan tersebut adalah Amerika Serikat (AS).
Pada September 2012, Korut dan Iran mempertegaskan permusuhan yang sama dengan AS. Penegasan itu dilakukan dalam sebuah pertemuan antara kepala negara.
Sejak saat itu, hubungan keduanya kian erat. Kedua negara merasa dengan peningkatan hubungan bilateral akan memberikan manfaat kepada masing-masing pihak. Kemesraan Korut dan Iran ini ternyata membuat AS merasa khawatir. Negeri Paman Sam diyakini merasa cemas jika kedua negara itu beraliansi.
Jong-un mengucapkan selamat kepada Iran atas peringatan itu dan menyatakan harapan bahwa kerja sama bilateral akan lebih berkembang di berbagai bidang.
Jong-un juga mengatakan, persahabatan antara kedua negara ditempa di jalan perjuangan bersama melawan imperialisme. Dia juga berharap Iran berhasil dalam mencapai kemakmuran dan pembangunan negara.
"Kedua negara telah menjalin hubungan persahabatan dan kerja sama dalam perjuangan untuk kemerdekaan melawan imperialisme," demikian pernyataan Kemenlu Korea, seperti dikutip Yonhap News Agency.
Hubungan Korut dan Iran memang sudah terjalin sejak lama. Kedua negara memiliki hubungan diplomatik sejak April 1973. Namun, ada suara sumbang terkait hubungan keduanya.
Negara-negara Barat menuduh kedua negara berdagang rudal, suku cadang, dan teknologi nuklir selama beberapa dekade. Satu negara yang paling getol melayangkan tuduhan tersebut adalah Amerika Serikat (AS).
Pada September 2012, Korut dan Iran mempertegaskan permusuhan yang sama dengan AS. Penegasan itu dilakukan dalam sebuah pertemuan antara kepala negara.
Sejak saat itu, hubungan keduanya kian erat. Kedua negara merasa dengan peningkatan hubungan bilateral akan memberikan manfaat kepada masing-masing pihak. Kemesraan Korut dan Iran ini ternyata membuat AS merasa khawatir. Negeri Paman Sam diyakini merasa cemas jika kedua negara itu beraliansi.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda