Begini Cara Kalahkah Rudal Hipersonik Menurut Lembaga Think Tank AS
Rabu, 09 Februari 2022 - 05:43 WIB
Baca Juga
Buku putih itu mengeksplorasi ide-ide lain tentang bagaimana menangani senjata hipersonik, tidak hanya glider tetapi juga rudal jelajah. Mulai dari mengerahkan aset anti-rudal dengan cara yang akan memaksa musuh untuk merencanakan jalur serangan yang kurang menguntungkan, hingga menggunakan gelombang mikro yang kuat untuk "menggoreng" komponen elektronik rudal, hingga mencoba menghancurkannya dengan senjata laser.
Senjata hipersonik dianggap sebagai pengubah permainan dalam keseimbangan kekuatan strategis, karena kecepatan mereka melakukan perjalanan dan kemampuan mereka untuk bermanuver secara tidak terduga di tengah penerbangan membuatnya jauh lebih sulit untuk dicegat dengan cara tradisional daripada rudal balistik antarbenua (ICBM) lama, yang terbang dalam lintasan yang dapat diprediksi.
Rusia menurunkan apa yang diklaimnya sebagai peluncur hipersonik fungsional yang disebut Avangard sebagai bagian dari kekuatan pencegahan nuklirnya. China juga diketahui memiliki prototipe yang sangat canggih dari persenjataan semacam ini.
AS telah banyak berinvestasi dalam sistem rudal anti-balistik nasionalnya sejak 2002, ketika menarik diri dari perjanjian yang telah ditandatangani dengan Uni Soviet yang mencegah kedua negara mengembangkan teknologi yang relevan.
Moskow mengatakan pihaknya harus mengembangkan kemampuan hipersonik untuk menyeimbangkan kembali degradasi pencegahan nuklirnya karena meningkatnya kemampuan anti-rudal AS.
(ian)
tulis komentar anda