Putin: Jika Ukraina Gabung NATO, Perang dengan Rusia!
Selasa, 08 Februari 2022 - 07:13 WIB
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengatakan jika Ukraina masuk ke dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan berupaya merebut kembali Crimea, maka perang dengan Rusia bisa pecah.
Peringatan orang nomor satu Rusia itu disampaikan saat konferensi pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, hari Senin.
Putin mengatakan jika Rusia perang dengan NATO, maka artinya perang juga dengan Prancis karena Paris juga bagian dari aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut.
Peringatan itu disampaikan ketika Putin menjawab pertanyaan dari seorang jurnalis Prancis.
“Anda ingin Prancis melawan Rusia? Itulah yang akan terjadi jika Ukraina bergabung dengan NATO dan mencoba menerapkan kebijakan negaranya untuk mengintegrasikan kembali Crimea dengan paksa," kata Putin.
Kiev, lanjut Putin, telah menetapkan Rusia sebagai musuh dan menegaskan Crimea milik Ukraina.
Setelah kudeta 2014 di Kiev, Semenanjung Crimea melalui referendum memilih untuk lepas dari Ukraina dan bergabung kembali dengan Rusia.
Namun, Ukraina dan sebagian besar negara NATO menolak mengakuinya. Mereka menganggap apa yang terjadi adalah Rusia menganeksasi atau mencaplok Crimea.
"Anda bertanya kepada saya apakah Rusia ingin berperang dengan NATO–izinkan saya bertanya kepada Anda, apakah NATO ingin berperang dengan Rusia?" papar Putin, seperti dikutip Russia Today.
Presiden Rusia itu menjelaskan sebuah serangan oleh Ukraina di Crimea akan memicu Pasal 5 dari perjanjian pendirian NATO, menarik seluruh Eropa ke dalam perang dengan Rusia.
“Rusia adalah salah satu kekuatan atom terkemuka di dunia. Tidak akan ada pemenang," kata Putin kepada wartawan.
“[Macron] tidak menginginkan hasil seperti itu. Saya juga tidak."
Presiden Rusia menunjukkan bahwa Kiev telah menggunakan kekuatan untuk menyelesaikan krisis di Donbass–dua wilayah timur; Donetsk dan Lugansk, sebanyak dua kali.
“Di mana jaminan kami bahwa mereka tidak akan mencoba lagi?” tanya Putin.
Macron mengunjungi Moskow pada hari Senin untuk membahas situasi di Ukraina serta tentang keamanan Eropa dan hubungan bilateral dengan Rusia.
Dia dijadwalkan berkunjung ke Kiev pada Selasa (8/2/2022) untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Peringatan orang nomor satu Rusia itu disampaikan saat konferensi pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, hari Senin.
Putin mengatakan jika Rusia perang dengan NATO, maka artinya perang juga dengan Prancis karena Paris juga bagian dari aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut.
Peringatan itu disampaikan ketika Putin menjawab pertanyaan dari seorang jurnalis Prancis.
“Anda ingin Prancis melawan Rusia? Itulah yang akan terjadi jika Ukraina bergabung dengan NATO dan mencoba menerapkan kebijakan negaranya untuk mengintegrasikan kembali Crimea dengan paksa," kata Putin.
Kiev, lanjut Putin, telah menetapkan Rusia sebagai musuh dan menegaskan Crimea milik Ukraina.
Setelah kudeta 2014 di Kiev, Semenanjung Crimea melalui referendum memilih untuk lepas dari Ukraina dan bergabung kembali dengan Rusia.
Namun, Ukraina dan sebagian besar negara NATO menolak mengakuinya. Mereka menganggap apa yang terjadi adalah Rusia menganeksasi atau mencaplok Crimea.
"Anda bertanya kepada saya apakah Rusia ingin berperang dengan NATO–izinkan saya bertanya kepada Anda, apakah NATO ingin berperang dengan Rusia?" papar Putin, seperti dikutip Russia Today.
Presiden Rusia itu menjelaskan sebuah serangan oleh Ukraina di Crimea akan memicu Pasal 5 dari perjanjian pendirian NATO, menarik seluruh Eropa ke dalam perang dengan Rusia.
“Rusia adalah salah satu kekuatan atom terkemuka di dunia. Tidak akan ada pemenang," kata Putin kepada wartawan.
“[Macron] tidak menginginkan hasil seperti itu. Saya juga tidak."
Presiden Rusia menunjukkan bahwa Kiev telah menggunakan kekuatan untuk menyelesaikan krisis di Donbass–dua wilayah timur; Donetsk dan Lugansk, sebanyak dua kali.
“Di mana jaminan kami bahwa mereka tidak akan mencoba lagi?” tanya Putin.
Macron mengunjungi Moskow pada hari Senin untuk membahas situasi di Ukraina serta tentang keamanan Eropa dan hubungan bilateral dengan Rusia.
Dia dijadwalkan berkunjung ke Kiev pada Selasa (8/2/2022) untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
(min)
tulis komentar anda