Jenderal AS Sambangi UEA setelah Berkali-kali Diserang Rudal Houthi
Senin, 07 Februari 2022 - 14:43 WIB
ABU DHABI - Jenderal Frank McKenzie, Kepala Komando Pusat (CENTCOM) Amerika Serikat (AS), mengunjungi Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Minggu. Dia berdiskusi tentang upaya meningkatkan pertahanan negara Teluk tersebut setelah berkali-kali diserang rudal dan drone oleh pemberontak Houthi Yaman.
Rentetan serangan oleh Houthi terjadi dalam beberapa pekan terakhir, yang sebagian besar digagalkan. Serbuan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu telah memicu pengaktifan sistem pertahanan udara UEA dan AS dan memaksa pasukan Amerika berlindung sebentar.
Serangan-serangan itu menyoroti upaya PBB yang sejauh ini gagal untuk menengahi perang di Yaman. Perang antara Houthi dengan koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang mencakup UEA telah berlangsung sejak 2015.
Jenderal McKenzie mengatakan dia meningkatkan kunjungan yang direncanakan sebagai tanggapan atas serangan Houthi. Dia berharap kunjungan ini akan menggarisbawahi komitmen AS terhadap pertahanan negara Teluk.
“Saya pikir ini adalah waktu yang sangat mengkhawatirkan bagi UEA. Mereka mencari dukungan. Kami di sini untuk membantu mereka memberikan dukungan itu,” kata jenderal Marinir AS itu kepada wartawan sesaat sebelum mendarat di Abu Dhabi, seperti dikutip dari Reuters, Senin (7/2/2022).
Awal bulan ini, Pentagon mengumumkan pengerahan jet tempur F-22 AS dan kapal perusak berpeluru kendali USS Cole untuk bermitra dengan Angkatan Laut UEA menjelang kunjungan pelabuhan di Abu Dhabi.
McKenzie mengatakan F-22 akan memberi UEA salah satu radar pengintai terbaik di dunia, yang mampu mengidentifikasi target termasuk rudal jelajah serangan darat dan drone.
"USS Cole akan beroperasi di perairan sekitar UEA," katanya, yang menambahkan bahwa kapal perang itu akan mengawasi pengiriman barang selundupan ilegal.
Militer AS sejauh ini menggambarkan dukungannya kepada UEA sebagai bantuan bilateral dan defensif.
Ditanya tentang serangan rudal Houthi terbaru, McKenzie mengatakan itu mungkin didorong oleh berbagai skenario, termasuk sebagai tanggapan terhadap kemunduran medan perang.
“Sulit untuk mengetahui semua alasan Houthi di balik ini,” katanya. “Saya pikir Houthi tidak terbiasa kalah di Yaman.”
Washington selama ini menuduh Iran memasok persenjataan canggih ke Houthi.
“Rudal balistik jarak menengah yang ditembakkan dari Yaman dan memasuki UEA tidak ditemukan, dibuat, dirancang di Yaman,” kata McKenzie.
“Semua itu terjadi di tempat lain. Jadi saya pikir kita pasti melihat hubungan Iran dengan ini.”
Rentetan serangan oleh Houthi terjadi dalam beberapa pekan terakhir, yang sebagian besar digagalkan. Serbuan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu telah memicu pengaktifan sistem pertahanan udara UEA dan AS dan memaksa pasukan Amerika berlindung sebentar.
Serangan-serangan itu menyoroti upaya PBB yang sejauh ini gagal untuk menengahi perang di Yaman. Perang antara Houthi dengan koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang mencakup UEA telah berlangsung sejak 2015.
Jenderal McKenzie mengatakan dia meningkatkan kunjungan yang direncanakan sebagai tanggapan atas serangan Houthi. Dia berharap kunjungan ini akan menggarisbawahi komitmen AS terhadap pertahanan negara Teluk.
“Saya pikir ini adalah waktu yang sangat mengkhawatirkan bagi UEA. Mereka mencari dukungan. Kami di sini untuk membantu mereka memberikan dukungan itu,” kata jenderal Marinir AS itu kepada wartawan sesaat sebelum mendarat di Abu Dhabi, seperti dikutip dari Reuters, Senin (7/2/2022).
Awal bulan ini, Pentagon mengumumkan pengerahan jet tempur F-22 AS dan kapal perusak berpeluru kendali USS Cole untuk bermitra dengan Angkatan Laut UEA menjelang kunjungan pelabuhan di Abu Dhabi.
McKenzie mengatakan F-22 akan memberi UEA salah satu radar pengintai terbaik di dunia, yang mampu mengidentifikasi target termasuk rudal jelajah serangan darat dan drone.
"USS Cole akan beroperasi di perairan sekitar UEA," katanya, yang menambahkan bahwa kapal perang itu akan mengawasi pengiriman barang selundupan ilegal.
Militer AS sejauh ini menggambarkan dukungannya kepada UEA sebagai bantuan bilateral dan defensif.
Ditanya tentang serangan rudal Houthi terbaru, McKenzie mengatakan itu mungkin didorong oleh berbagai skenario, termasuk sebagai tanggapan terhadap kemunduran medan perang.
“Sulit untuk mengetahui semua alasan Houthi di balik ini,” katanya. “Saya pikir Houthi tidak terbiasa kalah di Yaman.”
Washington selama ini menuduh Iran memasok persenjataan canggih ke Houthi.
“Rudal balistik jarak menengah yang ditembakkan dari Yaman dan memasuki UEA tidak ditemukan, dibuat, dirancang di Yaman,” kata McKenzie.
“Semua itu terjadi di tempat lain. Jadi saya pikir kita pasti melihat hubungan Iran dengan ini.”
(min)
tulis komentar anda