AS Tuduh Rusia Rencanakan Operasi False Flag terhadap Ukraina
Jum'at, 04 Februari 2022 - 10:38 WIB
Rusia telah membantah tuduhan itu, tetapi dengan keras menentang upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
Moskow juga menginginkan jaminan keamanan bahwa aliansi yang dipimpin AS itu akan menghentikan ekspansinya ke negara pecahan Soviet, tetapi Washington dan NATO telah menolak permintaan tersebut.
Kantor berita Rusia, TASS, mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, pada Jumat (4/2/2022), bahwa Moskow telah merespons tuduhan terbaru dari Washington soaloperasi "false flag".
"Ini bukan laporan pertama. Hal serupa juga dikatakan sebelumnya. Tapi tidak ada yang keluar (sebagai fakta)," kata Peskov.
Rencanaoperasi "false flag" di wilayah Rusia atau di Ukraina yang dihuni orang-orang berbahasa Rusia terungkap dalam informasi rahasia yang dibagikan kepada pejabat Ukraina dan sekutu Eropa dalam beberapa hari terakhir.
Ini adalah tuduhan terbaru oleh AS bahwa Rusia berencana menggunakan dalih palsu untuk berperang.
“Salah satu opsi adalah pemerintah Rusia, kami pikir berencana untuk melakukan serangan sinkronisasi oleh militer Ukraina atau pasukan intelijen terhadap wilayah kedaulatan Rusia atau terhadap orang-orang berbahasa Rusia, untuk membenarkan tindakan mereka,” kata Kirby.
AS belum memberikan informasi rinci yang mendukung temuan intelijen tersebut.
Para pejabat AS mengatakan mereka mempublikasikan tuduhan paling spesifik mereka tentang kemungkinan propaganda Rusia untuk menghalangi Moskow menindaklanjuti rencana tersebut.
Mereka mengatakan tidak jelas apakah Rusia telah memutuskan untuk mengambil langkah seperti itu atau telah memutuskan akan menyerang Ukraina.
Moskow juga menginginkan jaminan keamanan bahwa aliansi yang dipimpin AS itu akan menghentikan ekspansinya ke negara pecahan Soviet, tetapi Washington dan NATO telah menolak permintaan tersebut.
Kantor berita Rusia, TASS, mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, pada Jumat (4/2/2022), bahwa Moskow telah merespons tuduhan terbaru dari Washington soaloperasi "false flag".
"Ini bukan laporan pertama. Hal serupa juga dikatakan sebelumnya. Tapi tidak ada yang keluar (sebagai fakta)," kata Peskov.
Rencanaoperasi "false flag" di wilayah Rusia atau di Ukraina yang dihuni orang-orang berbahasa Rusia terungkap dalam informasi rahasia yang dibagikan kepada pejabat Ukraina dan sekutu Eropa dalam beberapa hari terakhir.
Ini adalah tuduhan terbaru oleh AS bahwa Rusia berencana menggunakan dalih palsu untuk berperang.
“Salah satu opsi adalah pemerintah Rusia, kami pikir berencana untuk melakukan serangan sinkronisasi oleh militer Ukraina atau pasukan intelijen terhadap wilayah kedaulatan Rusia atau terhadap orang-orang berbahasa Rusia, untuk membenarkan tindakan mereka,” kata Kirby.
AS belum memberikan informasi rinci yang mendukung temuan intelijen tersebut.
Para pejabat AS mengatakan mereka mempublikasikan tuduhan paling spesifik mereka tentang kemungkinan propaganda Rusia untuk menghalangi Moskow menindaklanjuti rencana tersebut.
Mereka mengatakan tidak jelas apakah Rusia telah memutuskan untuk mengambil langkah seperti itu atau telah memutuskan akan menyerang Ukraina.
tulis komentar anda