Pejabat Gedung Putih Peringatkan Ancaman Serangan Siber Rusia ke Ukraina
Kamis, 03 Februari 2022 - 06:01 WIB
LONDON - Rusia dapat menggunakan serangan siber sebagai bagian dari upayanya untuk mengacaukan dan menginvasi Ukraina . Demikian diungkapkan seorang pejabat siber Gedung Putih saat bertemu koleganya di Eropa.
Anne Neuberger, wakil penasihat Keamanan Nasional AS untuk dunia maya dan teknologi baru, bertemu dengan pejabat Uni Eropa dan NATO di Brussel untuk membahas ancaman serangan dunia maya terhadap Ukraina oleh Rusia.
"Kami telah memperingatkan selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan, baik secara publik maupun pribadi tentang potensi serangan,” ungkap Neuberger, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (2/2/2022).
"Rusia telah menggunakan dunia maya sebagai komponen kunci dari proyeksi kekuatan mereka selama dekade terakhir, termasuk sebelumnya di Ukraina," lanjut Neuberger.
Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di sepanjang perbatasan dengan Ukraina. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan perang. Meskipun Rusia menyangkal merencanakan invasi, namun Moskow menuntut jaminan keamanan, termasuk janji yang tidak akan pernah diakui NATO terhadap Ukraina.
Kunjungan Neuberger terjadi setelah serangan siber besar-besaran yang melanda situs web pemerintah Ukraina pada pertengahan Januari. Serangan siber ini membuat beberapa website tidak dapat diakses dan mendorong Kiev untuk membuka penyelidikan.
Kiev yakin kelompok peretas yang terkait dengan intelijen di Belarus, sekutu dekat Rusia, melakukan serangan siber menggunakan malware yang serupa dengan yang digunakan oleh kelompok yang terkait dengan intelijen Rusia.
Hingga kini, ketegangan terus meningkat di perbatasan Ukraina dan Rusia. Kedua belah pihak saling tuding soal penumpukkan pasukan di sisi lawan. Rusia sendiri telah berulangkali menyatakan kalau mereka tak memiliki niat untuk melakukan invasi ke Ukraina. Sebaliknya, Rusia menuding Barat dan NATO telah menumpuk pasukan di Eropa, kondisi yang menurut Kremlin bisa membahayakan Rusia.
Anne Neuberger, wakil penasihat Keamanan Nasional AS untuk dunia maya dan teknologi baru, bertemu dengan pejabat Uni Eropa dan NATO di Brussel untuk membahas ancaman serangan dunia maya terhadap Ukraina oleh Rusia.
"Kami telah memperingatkan selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan, baik secara publik maupun pribadi tentang potensi serangan,” ungkap Neuberger, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (2/2/2022).
"Rusia telah menggunakan dunia maya sebagai komponen kunci dari proyeksi kekuatan mereka selama dekade terakhir, termasuk sebelumnya di Ukraina," lanjut Neuberger.
Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di sepanjang perbatasan dengan Ukraina. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan perang. Meskipun Rusia menyangkal merencanakan invasi, namun Moskow menuntut jaminan keamanan, termasuk janji yang tidak akan pernah diakui NATO terhadap Ukraina.
Kunjungan Neuberger terjadi setelah serangan siber besar-besaran yang melanda situs web pemerintah Ukraina pada pertengahan Januari. Serangan siber ini membuat beberapa website tidak dapat diakses dan mendorong Kiev untuk membuka penyelidikan.
Kiev yakin kelompok peretas yang terkait dengan intelijen di Belarus, sekutu dekat Rusia, melakukan serangan siber menggunakan malware yang serupa dengan yang digunakan oleh kelompok yang terkait dengan intelijen Rusia.
Hingga kini, ketegangan terus meningkat di perbatasan Ukraina dan Rusia. Kedua belah pihak saling tuding soal penumpukkan pasukan di sisi lawan. Rusia sendiri telah berulangkali menyatakan kalau mereka tak memiliki niat untuk melakukan invasi ke Ukraina. Sebaliknya, Rusia menuding Barat dan NATO telah menumpuk pasukan di Eropa, kondisi yang menurut Kremlin bisa membahayakan Rusia.
(esn)
tulis komentar anda