Harga Daging Babi Naik, Warga Thailand Beralih ke Daging Buaya
Rabu, 26 Januari 2022 - 03:27 WIB
BANGKOK - Permintaan daging buaya melonjak di Thailand setelah harga daging babi naik yang mencerminkan kurangnya pasokan.
Harga daging babi, makanan pokok dalam makanan Thailand, melonjak karena flu babi Afrika yang melanda seluruh negeri. Kekurangan pasokan ini diperkirakan akan berlangsung selama berbulan-bulan.
Sekarang para peternak buaya di Negeri Gajah Putih itu telah mendapatkan pelanggan baru yang datang hampir setiap hari.
“Banyak penjual makanan dan restoran datang kepada saya untuk meminta daging buaya untuk dibeli,” ujar Wichai Rungtaweechai, seorang peternak buata yang memelihara 10.000 ekor binatang reptil itu di provinsi Nakhon Pathom seperti dilansir dari Independent, Rabu (26/1/2022).
Sampai baru-baru ini, peternakan milik pria berusia 65 tahun itu sebagian besar menjual kulit buaya ke industri fesyen, dengan beberapa bangkai diekspor ke restoran untuk disajikan sebagai daging eksotis.
Sekarang penjualan daging buayanya telah melonjak menjadi lebih dari 100kg per hari, naik dari sekitar 20kg dari beberapa minggu sebelumnya.
Sekedar informasi harga daging babi di Thailand sekarang sekitar 200 baht atau sekitar Rp86 ribu per kg, sedangkan 1kg daging buaya sekitar Rp29 ribu. Untuk mengurangi tekanan pada harga, Thailand memblokir ekspor babi pada 6 Januari lalu selama tiga bulan.
Pada tahun 2021, Thailand memelihara 18 juta babi untuk pasar domestik dan perdana menteri negara itu telah meyakinkan stok daging babi cukup untuk memenuhi permintaan.
Harga daging babi, makanan pokok dalam makanan Thailand, melonjak karena flu babi Afrika yang melanda seluruh negeri. Kekurangan pasokan ini diperkirakan akan berlangsung selama berbulan-bulan.
Sekarang para peternak buaya di Negeri Gajah Putih itu telah mendapatkan pelanggan baru yang datang hampir setiap hari.
“Banyak penjual makanan dan restoran datang kepada saya untuk meminta daging buaya untuk dibeli,” ujar Wichai Rungtaweechai, seorang peternak buata yang memelihara 10.000 ekor binatang reptil itu di provinsi Nakhon Pathom seperti dilansir dari Independent, Rabu (26/1/2022).
Sampai baru-baru ini, peternakan milik pria berusia 65 tahun itu sebagian besar menjual kulit buaya ke industri fesyen, dengan beberapa bangkai diekspor ke restoran untuk disajikan sebagai daging eksotis.
Sekarang penjualan daging buayanya telah melonjak menjadi lebih dari 100kg per hari, naik dari sekitar 20kg dari beberapa minggu sebelumnya.
Sekedar informasi harga daging babi di Thailand sekarang sekitar 200 baht atau sekitar Rp86 ribu per kg, sedangkan 1kg daging buaya sekitar Rp29 ribu. Untuk mengurangi tekanan pada harga, Thailand memblokir ekspor babi pada 6 Januari lalu selama tiga bulan.
Pada tahun 2021, Thailand memelihara 18 juta babi untuk pasar domestik dan perdana menteri negara itu telah meyakinkan stok daging babi cukup untuk memenuhi permintaan.
tulis komentar anda