Pasangan Lesbian AS Dibunuh dan Dipotong-potong di Jalanan Meksiko
Sabtu, 22 Januari 2022 - 01:58 WIB
EL PORVENIR - Pasangan lesbian asal Amerika Serikat (AS) ditemukan tewas dan jasad mereka dipotong-potong di pinggir jalan di Meksiko. Potongan tubuh mereka ditemukan di dalam kantong plastik.
Pasangan yang tinggal di Texas itu telah diidentifikasi sebagai Julissa Ramirez dan Nohemi Median Martinez.
Mereka ditemukan tewas di dalam kantong sampah plastik hitam di pinggir jalan antara kota Ciudad Juarez dan kota El Porvenir, di negara bagian Chihuahua, Meksiko, pada 17 Januari 2022.
Pasangan itu, yang usianya tidak disebutkan, tinggal di kota El Paso, di seberang perbatasan di negara bagian selatan Texas, dan menikah pada 20 Juli 2021.
Mereka memiliki tiga anak kecil, dua perempuan dan satu laki-laki.
Nama dan usia anak-anak tersebut belum dirilis polisi untuk melindungi privasi mereka, dan tidak diungkapkan apakah mereka diadopsi atau anak biologis yang dikandung menggunakan sperma donor.
Polisi menemukan tubuh pasangan yang terpotong-potong di pinggir jalan, dan kerabat mereka dipanggil untuk mengidentifikasi sisa-sisa jasad tersebut.
Kantor Kejaksaan Agung Negara Bagian Chihuahua, seperti dikutip New York Post, Jumat (21/1/2022), telah membuka penyelidikan atas pembunuhan brutal tersebut tetapi sejauh ini belum mengumumkan penangkapan.
Beberapa komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) dilaporkan telah menuntut keadilan atas pembunuhan ganda tersebut.
Gubernur Chihuahua, Maru Campos, telah bersumpah bahwa kasus tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja.
Kedua kematian itu menambah jumlah wanita yang terbunuh di Juarez, Meksiko, dalam tiga hari terakhir menjadi empat orang.
Dalam penemuan sebelumnya, seorang wanita ditemukan tewas di tempat kejadian. Wanita lainnya ditemukan hidup, menangis, tetapi kemudian meninggal.
Menurut El Diario, kedua wanita itu disiksa dan ditembak. Mereka ditemukan di persimpangan Cuauhtémoc y Nombre de Dios di lingkungan Patria-Zaragoza.
El Diario melaporkan para wanita berusia 30 dan 35 tahun; keduanya tetap tidak teridentifikasi.
Ini menjadikan jumlah korban pembunuhan untuk tahun ini menjadi 65 orang, dengan 11 korban adalah perempuan.
Pasangan yang tinggal di Texas itu telah diidentifikasi sebagai Julissa Ramirez dan Nohemi Median Martinez.
Baca Juga
Mereka ditemukan tewas di dalam kantong sampah plastik hitam di pinggir jalan antara kota Ciudad Juarez dan kota El Porvenir, di negara bagian Chihuahua, Meksiko, pada 17 Januari 2022.
Pasangan itu, yang usianya tidak disebutkan, tinggal di kota El Paso, di seberang perbatasan di negara bagian selatan Texas, dan menikah pada 20 Juli 2021.
Mereka memiliki tiga anak kecil, dua perempuan dan satu laki-laki.
Nama dan usia anak-anak tersebut belum dirilis polisi untuk melindungi privasi mereka, dan tidak diungkapkan apakah mereka diadopsi atau anak biologis yang dikandung menggunakan sperma donor.
Polisi menemukan tubuh pasangan yang terpotong-potong di pinggir jalan, dan kerabat mereka dipanggil untuk mengidentifikasi sisa-sisa jasad tersebut.
Kantor Kejaksaan Agung Negara Bagian Chihuahua, seperti dikutip New York Post, Jumat (21/1/2022), telah membuka penyelidikan atas pembunuhan brutal tersebut tetapi sejauh ini belum mengumumkan penangkapan.
Beberapa komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) dilaporkan telah menuntut keadilan atas pembunuhan ganda tersebut.
Gubernur Chihuahua, Maru Campos, telah bersumpah bahwa kasus tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja.
Kedua kematian itu menambah jumlah wanita yang terbunuh di Juarez, Meksiko, dalam tiga hari terakhir menjadi empat orang.
Dalam penemuan sebelumnya, seorang wanita ditemukan tewas di tempat kejadian. Wanita lainnya ditemukan hidup, menangis, tetapi kemudian meninggal.
Menurut El Diario, kedua wanita itu disiksa dan ditembak. Mereka ditemukan di persimpangan Cuauhtémoc y Nombre de Dios di lingkungan Patria-Zaragoza.
El Diario melaporkan para wanita berusia 30 dan 35 tahun; keduanya tetap tidak teridentifikasi.
Ini menjadikan jumlah korban pembunuhan untuk tahun ini menjadi 65 orang, dengan 11 korban adalah perempuan.
(min)
tulis komentar anda