Misi Antariksa NASA Terancam Berantakan karena Kekurangan Astronot
Rabu, 19 Januari 2022 - 10:09 WIB
Namun, kekurangan astronot bukan satu-satunya masalah yang disorot oleh auditor. NASA mungkin juga menghadapi kekurangan keterampilan.
Laporan tersebut menyatakan, "Komposisi keahlian dalam korps mungkin perlu ditambah untuk memastikan kapasitas yang cukup untuk menjalankan misi Artemis. Data keahlian astronot tidak dikumpulkan secara konsisten, terorganisir secara komprehensif, atau dipantau atau diperbarui secara teratur."
Oleh karena itu, Kantor Inspektur Jenderal NASA telah memberikan empat rekomendasi tentang bagaimana, "Mendukung ukuran dan penyelarasan korps astronot dengan lebih baik, dan untuk membantu menginformasikan perekrutan dan pelatihan astronot untuk memenuhi tujuan strategis NASA."
Rekomendasi tersebut mencakup peningkatan dalam memantau data astronot yang terperinci, merencanakan proses pelatihan, dan mengembangkan rejimen pelatihan khusus untuk menyelaraskan dengan kebutuhan misi Artemis.
Manajemen NASA telah menerima semua rekomendasi.
Beberapa tahun terakhir telah melihat kebangkitan perlombaan eksplorasi bulan.
NASA sedang bersiap-siap untuk peluncuran perdana roket ke bulan pada Maret memakai Sistem Peluncuran Luar Angkasa dengan kapsul Orion tanpa kru. Misi itu bertujuan melanjutkan pendaratan manusia pada 2024 dan 2025.
Pendarat Luna 25 milik badan antariksa Rusia Roscosmos, sebelumnya dikenal sebagai Luna-Glob, dijadwalkan diluncurkan dari Kosmodrom Vostochny pada Juli 2022 dengan roket Soyuz-2.1b dengan tahap atas Fregat.
China telah berhasil meluncurkan serangkaian misi bulan dalam beberapa tahun terakhir, sementara India berencana meluncurkan misi pendarat Chandrayaan-3 tahun ini.
Laporan tersebut menyatakan, "Komposisi keahlian dalam korps mungkin perlu ditambah untuk memastikan kapasitas yang cukup untuk menjalankan misi Artemis. Data keahlian astronot tidak dikumpulkan secara konsisten, terorganisir secara komprehensif, atau dipantau atau diperbarui secara teratur."
Oleh karena itu, Kantor Inspektur Jenderal NASA telah memberikan empat rekomendasi tentang bagaimana, "Mendukung ukuran dan penyelarasan korps astronot dengan lebih baik, dan untuk membantu menginformasikan perekrutan dan pelatihan astronot untuk memenuhi tujuan strategis NASA."
Rekomendasi tersebut mencakup peningkatan dalam memantau data astronot yang terperinci, merencanakan proses pelatihan, dan mengembangkan rejimen pelatihan khusus untuk menyelaraskan dengan kebutuhan misi Artemis.
Manajemen NASA telah menerima semua rekomendasi.
Beberapa tahun terakhir telah melihat kebangkitan perlombaan eksplorasi bulan.
NASA sedang bersiap-siap untuk peluncuran perdana roket ke bulan pada Maret memakai Sistem Peluncuran Luar Angkasa dengan kapsul Orion tanpa kru. Misi itu bertujuan melanjutkan pendaratan manusia pada 2024 dan 2025.
Pendarat Luna 25 milik badan antariksa Rusia Roscosmos, sebelumnya dikenal sebagai Luna-Glob, dijadwalkan diluncurkan dari Kosmodrom Vostochny pada Juli 2022 dengan roket Soyuz-2.1b dengan tahap atas Fregat.
China telah berhasil meluncurkan serangkaian misi bulan dalam beberapa tahun terakhir, sementara India berencana meluncurkan misi pendarat Chandrayaan-3 tahun ini.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda