Palestina Berduka, Tokoh Ikonik Perlawanan Sipil Tewas Ditabrak Mobil Warga Israel
Selasa, 18 Januari 2022 - 20:33 WIB
YERUSALEM - Seorang pria Palestina berusia 70 tahun meninggal pada hari Senin karena luka yang diderita setelah dia ditabrak mobil pemukim Israel pada awal Januari. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Palestina.
Suleiman al-Hathaleen (70) terluka parah ketika dua minggu lalu ditabrak mobil pemukim Israel saat ambil bagian dalam aksi protes di dekat desa asalnya Um Al-Khair, di perbukitan Hebron Selatan.
Menurut Nidal Younes, Wali Kota Masafer Yatta, konglomerasi komunitas Palestina di South Hebron Hills, al-Hathaleen berada dalam kondisi kritis ketika dibawa ke rumah sakit.
"Al-Hathaleen mengambil bagian dalam demonstrasi untuk mendukung tahanan Palestina Hisham Abu Hawash di jalan utama dekat desanya Um Al-Khair. Sebuah mobil pemukim Israel datang dengan cepat sementara al-Hathaleen mencoba untuk memblokir jalan, dan menghantamnya," ujar Younes seperti dilansir dari Al Araby, Selasa (18/1/2020).
Younes mencatat bahwa polisi Israel di daerah tersebut pada saat itu tidak menghentikan kendaraan itu.
Akun-akun Palestina di media sosial berduka untuk al-Hathaleen, yang dikenal sebagai tokoh perlawanan sipil terhadap pendudukan Israel, terutama di daerah Hebron.
“Keluarga al-Hathaleen datang ke Perbukitan Hebron Selatan sebagai pengungsi, setelah tahun 1948, dan menjadikan Um Al-Khair rumah mereka, tempat ayahnya membeli sebidang tanah,” Hisham Sharabati, seorang peneliti lapangan di wilayah itu untuk kelompok hak asasi manusia Al-Haq.
"Setelah pendudukan Israel mendirikan pemukiman Karmael di sebagian tanah keluarganya pada 1980-an, dia menjadi sangat aktif dalam protes menentang pemukiman," tambah Sharabati.
"Dia menghadapi pemukim Israel sendirian dalam banyak kesempatan...rumahnya dihancurkan dan dia ditangkap berkali-kali, namun dia tidak pernah berhenti mengumpulkan warga Palestina di daerah itu untuk memprotes," ujarnya.
Perbukitan Hebron Selatan sebagian besar terletak di "Area C" Tepi Barat yang diduduki, sebuah zona di bawah kendali langsung Israel, di mana warga Palestina dilarang membangun dan pemukim Israel paling aktif.
Suleiman al-Hathaleen (70) terluka parah ketika dua minggu lalu ditabrak mobil pemukim Israel saat ambil bagian dalam aksi protes di dekat desa asalnya Um Al-Khair, di perbukitan Hebron Selatan.
Menurut Nidal Younes, Wali Kota Masafer Yatta, konglomerasi komunitas Palestina di South Hebron Hills, al-Hathaleen berada dalam kondisi kritis ketika dibawa ke rumah sakit.
"Al-Hathaleen mengambil bagian dalam demonstrasi untuk mendukung tahanan Palestina Hisham Abu Hawash di jalan utama dekat desanya Um Al-Khair. Sebuah mobil pemukim Israel datang dengan cepat sementara al-Hathaleen mencoba untuk memblokir jalan, dan menghantamnya," ujar Younes seperti dilansir dari Al Araby, Selasa (18/1/2020).
Baca Juga
Younes mencatat bahwa polisi Israel di daerah tersebut pada saat itu tidak menghentikan kendaraan itu.
Akun-akun Palestina di media sosial berduka untuk al-Hathaleen, yang dikenal sebagai tokoh perlawanan sipil terhadap pendudukan Israel, terutama di daerah Hebron.
“Keluarga al-Hathaleen datang ke Perbukitan Hebron Selatan sebagai pengungsi, setelah tahun 1948, dan menjadikan Um Al-Khair rumah mereka, tempat ayahnya membeli sebidang tanah,” Hisham Sharabati, seorang peneliti lapangan di wilayah itu untuk kelompok hak asasi manusia Al-Haq.
"Setelah pendudukan Israel mendirikan pemukiman Karmael di sebagian tanah keluarganya pada 1980-an, dia menjadi sangat aktif dalam protes menentang pemukiman," tambah Sharabati.
"Dia menghadapi pemukim Israel sendirian dalam banyak kesempatan...rumahnya dihancurkan dan dia ditangkap berkali-kali, namun dia tidak pernah berhenti mengumpulkan warga Palestina di daerah itu untuk memprotes," ujarnya.
Perbukitan Hebron Selatan sebagian besar terletak di "Area C" Tepi Barat yang diduduki, sebuah zona di bawah kendali langsung Israel, di mana warga Palestina dilarang membangun dan pemukim Israel paling aktif.
(ian)
tulis komentar anda