Efek Letusan Gunung Berapi: Tonga Rusak Signifikan, Tsunami Terjang Pasifik
Senin, 17 Januari 2022 - 09:29 WIB
Pasukan Pertahanan Selandia Baru mengatakan dalam Twitter bahwa belum ada kabar terbaru tentang kerusakan di pulau-pulau terluar Tonga. "Selandia Baru akan mengirim pesawat pengintai angkatan udara segera setelah kondisi atmosfer memungkinkan," bunyi tweet tersebut.
Tonga juga telah menerima tawaran Canberra untuk mengirim penerbangan pengawasan. Hal itu disampaikan kantor Kementerian Luar Negeri Australia, seraya menambahkan bahwa pihaknya juga segera bersiap untuk memasok "pasokan kemanusiaan penting".
Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia juga telah menjanjikan dukungan, sementara badan anak-anak PBB mengatakan sedang mempersiapkan pasokan darurat untuk diterbangkan.
Gelombang setinggi 1,2 meter menyapu pantai di Ibu Kota Tonga dengan penduduk melaporkan bahwa mereka telah berlari ke tempat yang lebih tinggi, meninggalkan rumah-rumah yang terendam banjir. Beberapa mengalami kerusakan struktural ketika batu-batu kecil dan abu berjatuhan dari langit.
"Itu sangat besar, tanah berguncang, rumah kami bergetar. Itu datang dalam gelombang. Adik laki-laki saya mengira bom meledak di dekatnya," kata penduduk setempat, Mere Taufa, kepada situs berita Stuff.
Dia mengatakan air memenuhi rumahnya beberapa menit kemudian dan dia melihat dinding rumah tetangga runtuh.
"Kami baru tahu langsung tsunami. Air saja yang masuk ke rumah kami," kata Taufa.
"Anda hanya bisa mendengar teriakan di mana-mana, orang-orang berteriak meminta keselamatan, agar semua orang naik ke tempat yang lebih tinggi."
Raja Tonga Tupou VI dilaporkan telah dievakuasi dari Istana Kerajaan di Nuku'alofa dan dibawa oleh konvoi polisi ke sebuah vila yang jauh dari garis pantai.
Gambar satelit dramatis menunjukkan letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai yang panjang dan bergemuruh memuntahkan asap dan abu ke udara, dengan suara gemuruh yang terdengar 10.000 kilometer (6.000 mil) jauhnya di Alaska.
Tonga juga telah menerima tawaran Canberra untuk mengirim penerbangan pengawasan. Hal itu disampaikan kantor Kementerian Luar Negeri Australia, seraya menambahkan bahwa pihaknya juga segera bersiap untuk memasok "pasokan kemanusiaan penting".
Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia juga telah menjanjikan dukungan, sementara badan anak-anak PBB mengatakan sedang mempersiapkan pasokan darurat untuk diterbangkan.
Gelombang setinggi 1,2 meter menyapu pantai di Ibu Kota Tonga dengan penduduk melaporkan bahwa mereka telah berlari ke tempat yang lebih tinggi, meninggalkan rumah-rumah yang terendam banjir. Beberapa mengalami kerusakan struktural ketika batu-batu kecil dan abu berjatuhan dari langit.
"Itu sangat besar, tanah berguncang, rumah kami bergetar. Itu datang dalam gelombang. Adik laki-laki saya mengira bom meledak di dekatnya," kata penduduk setempat, Mere Taufa, kepada situs berita Stuff.
Dia mengatakan air memenuhi rumahnya beberapa menit kemudian dan dia melihat dinding rumah tetangga runtuh.
"Kami baru tahu langsung tsunami. Air saja yang masuk ke rumah kami," kata Taufa.
"Anda hanya bisa mendengar teriakan di mana-mana, orang-orang berteriak meminta keselamatan, agar semua orang naik ke tempat yang lebih tinggi."
Raja Tonga Tupou VI dilaporkan telah dievakuasi dari Istana Kerajaan di Nuku'alofa dan dibawa oleh konvoi polisi ke sebuah vila yang jauh dari garis pantai.
Gambar satelit dramatis menunjukkan letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai yang panjang dan bergemuruh memuntahkan asap dan abu ke udara, dengan suara gemuruh yang terdengar 10.000 kilometer (6.000 mil) jauhnya di Alaska.
tulis komentar anda