Kazakhstan Kacau, Presiden Tokayev Pecat 2 Petinggi Intelijen atas Tuduhan Makar

Senin, 10 Januari 2022 - 11:39 WIB
Gedung kantor wali kota di Almaty, Kazakhstan, saat dibakar massa demonstran. Presiden Kassym-Jomart Tokayev memecat dua petinggi intelijen atas tuduhan makar. Foto/REUTERS/Pavel Mikheyev
ALMATY - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev memecat dua pejabat tinggi intelijen pada Minggu (9/1/2022). Pemecatan dilakukan di saat negara itu kacau balau akibat protes berdarah.

Protes di seluruh negeri, yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar gas, telah berlangsung sepekan terakhir.

Pemerintah, seperti dikutip media Rusia, mengatakan 164 orang tewas, termasuk demonstran dan polisi. Lebih dari 6.000 orang telah ditangkap sejak protes berdarah pecah.



Dua pejabat pejabat intelijen yang dipecat adalah wakil dari mantan kepala intelijen Karim Massimov yang sudah ditangkap lebih dahulu atas tuduhan makar.



Presiden Tokayev sebelumnya mengeluarkan perintah tembak tanpa peringatan terhadap apa yang disebut sebagai para bandit dan teroris. Menurutnya, langkah itu untuk mengakhiri kerusuhan.

Tidak ada satu kelompok pun yang muncul untuk berbicara mewakili para pengunjuk rasa. Demonstrasi menentang kenaikan harga bahan bakar gas dimulai seminggu yang lalu sebelum meletus menjadi protes yang lebih luas terhadap pemerintah Tokayev dan orang yang ia gantikan sebagai presiden, Nursultan Nazarbayev yang berusia 81 tahun.

Atas permintaan Tokayev, aliansi negara-negara bekas Soviet yang dipimpin Rusia-Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO)- mengirim pasukan untuk memulihkan ketertiban.

Intervensi itu datang pada saat ketegangan tinggi dalam hubungan Rusia-AS menjelang pembicaraan tentang krisis Ukraina yang dimulai hari ini (10/1/2022).

Juru bicara Tokayev mengatakan pada hari Minggu bahwa dia mengira pasukan aliansi pimpinan Rusia tidak akan berada di Kazakhstan dalam waktu lama, dan mungkin tidak lebih dari seminggu atau bahkan kurang.

Sementara itu, Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin negara-negara CSTO lainnya akan mengadakan konferensi video pada hari Senin untuk membahas krisis di Kazakhstan.

Kekerasan telah memicu spekulasi keretakan di elite penguasa, di mana Tokayev berjuang untuk mengkonsolidasikan otoritasnya setelah memecat pejabat kunci dan mencopot Nazarbayev dari peran kuat sebagai kepala Dewan Keamanan.

Situs web presiden mengumumkan pemecatan Marat Osipov dan Daulet Ergozhin sebagai wakil kepala Komite Keamanan Nasional. Itu tidak memberikan penjelasan dalam sebuah pernyataan singkat pada hari Minggu malam.

Mantan bos mereka yang ditangkap lebih dahulu, Massimov, dua kali menjadi perdana menteri, terlihat dekat dengan Nazarbayev.

Pihak berwenang belum mengungkapkan rincian tuduhan terhadapnya. Dia dan pengacaranya tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Dalam sebuah pernyataan yang dimaksudkan untuk menghentikan pembicaraan tentang keretakan, juru bicara Nazarbayev mengatakan Nazarbayev telah berada di ibu kota Nur-Sultan selama krisis dan memilih sendiri untuk menyerahkan jabatan dewan keamanannya ke Tokayev untuk membantu meredakan krisis.

"(Dia) dan kepala negara selalu 'di sisi yang sama dari barikade' ...Di hari-hari yang sulit ini, mereka telah menunjukkan sifat monolitik kekuatan negara bagi kita semua," bunyi pernyataan tersebut yang dikutip Reuters, yang menyerukan rakyat untuk berkumpul di sekitar Tokayev.

Mantan Perdana Menteri Akezhan Kazhegeldin mengatakan kepada Reuters bahwa Tokayev perlu menghilangkan keraguan tentang siapa yang sebenarnya bertanggung jawab.

"Saya pikir banyak orang di jejaring sosial, kritikus, terus mengatakan dia adalah calon Nazarbayev, bahwa Nazarbayev berdiri di belakangnya dan memanipulasi dia," katanya.

"Sekarang dia memiliki kekuasaan eksekutif formal yang lengkap, pertanyaannya adalah bagaimana dia akan menyebarkannya. Dia perlu mengambil alih komando."

Tokayev kemungkinan akan menunjuk anggota pemerintah baru ketika dia berpidato di parlemen pada hari Selasa besok.

Dia memberikan hadiah atas keberanian kepada 16 polisi dan perwira tentara yang tewas dalam kekerasan.

"Situasi telah stabil di semua wilayah negara," kata kantor kepresidenan, menambahkan lembaga penegak hukum telah merebut kembali kendali gedung-gedung administrasi.

"Operasi kontra-teroris...akan dilanjutkan sampai para teroris benar-benar dimusnahkan," kata Wakil Menteri Pertahanan Sultan Gamaletdinov.

Kekerasan telah memukul citra Kazakhstan sebagai negara yang dikontrol ketat dan stabil, yang telah digunakan untuk menarik ratusan miliar dolar investasi Barat dalam industri minyak dan mineralnya.

Polisi mengatakan 6.044 orang telah ditangkap sehubungan dengan kerusuhan tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More