Stok Rudal Patriot Menipis, Arab Saudi Minta Bantuan Negara Tetangga
Minggu, 09 Januari 2022 - 21:34 WIB
Dia mengatakan kerajaan menghargai kemitraannya yang kuat dan solid dengan AS.
“Kerja sama militer kami sedang berlangsung dan kami akan terus bekerja sama dengan mitra AS kami dalam menghadapi ancaman rudal balistik lintas batas, roket, dan UAV (drone),” katanya.
Seorang pejabat senior AS mengatakkan pemerintahan Presiden Joe Biden mendukung langkah untuk mendapatkan rudal dari negara Teluk lainnya di tengah kekhawatiran bahwa stok rudal Patriot Riyadh habis dalam hitungan bulan mengingat tingkat serangan yang dilakukan oleh Houthi.
Menurutnya AS harus memberi lampu hijau peminjaman sistem rudal pencegat itu.
"Ini situasi mendesak," kata pejabat itu.
"Ada tempat lain di Teluk yang bisa mereka dapatkan dan kami sedang berusaha untuk itu. Ini mungkin alternatif yang lebih cepat (untuk penjualan senjata AS)," imbuhnya.
Arab Saudi telah memerangi Houthi sejak memimpin koalisi Arab melakukan intervensi dalam perang saudara Yaman pada 2015 setelah kelompok pemberontak itu menggulingkan pemerintah Yaman dan merebut Ibu Kota Sana'a.
Intervensi Riyadh didukung oleh AS dan Inggris, tetapi perilaku perangnya menuai kritik luas dan memicu tekanan pada pemerintah AS untuk menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi karena ribuan warga sipil Yaman tewas dalam serangan udara pasukan koalisi, termasuk ratusan anak-anak.
“Kerja sama militer kami sedang berlangsung dan kami akan terus bekerja sama dengan mitra AS kami dalam menghadapi ancaman rudal balistik lintas batas, roket, dan UAV (drone),” katanya.
Seorang pejabat senior AS mengatakkan pemerintahan Presiden Joe Biden mendukung langkah untuk mendapatkan rudal dari negara Teluk lainnya di tengah kekhawatiran bahwa stok rudal Patriot Riyadh habis dalam hitungan bulan mengingat tingkat serangan yang dilakukan oleh Houthi.
Menurutnya AS harus memberi lampu hijau peminjaman sistem rudal pencegat itu.
"Ini situasi mendesak," kata pejabat itu.
"Ada tempat lain di Teluk yang bisa mereka dapatkan dan kami sedang berusaha untuk itu. Ini mungkin alternatif yang lebih cepat (untuk penjualan senjata AS)," imbuhnya.
Arab Saudi telah memerangi Houthi sejak memimpin koalisi Arab melakukan intervensi dalam perang saudara Yaman pada 2015 setelah kelompok pemberontak itu menggulingkan pemerintah Yaman dan merebut Ibu Kota Sana'a.
Intervensi Riyadh didukung oleh AS dan Inggris, tetapi perilaku perangnya menuai kritik luas dan memicu tekanan pada pemerintah AS untuk menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi karena ribuan warga sipil Yaman tewas dalam serangan udara pasukan koalisi, termasuk ratusan anak-anak.
Lihat Juga :
tulis komentar anda