AS-NATO Kompak Tolak Tuntutan Rusia

Sabtu, 08 Januari 2022 - 17:19 WIB
AS dan NATO kompak menolak tuntutan Rusia. Foto/Ilustrasi
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan pakta pertahanan pimpinannya, NATO , dengan tegas menolak tuntutan Rusia agar aliansi itu tidak menerima anggota baru. Tuntutan itu diajukan di tengah kekhawatiran Rusia akan menyerang Ukraina , yang bercita-cita ingin bergabung dengan NATO.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakkan Rusia tidak bisa menentukan siapa yang harus diizinkan untuk bergabung dengan blok tersebut. Mereka juga memperingatkan Rusia tentang respons yang kuta terhadap intervensi militer lebih lanjut di Ukraina.

Pernyataan keduanya adalah penolakan total terhadap bagian penting dari tuntutan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meredakan ketegangan dengan Ukraina. Putin ingin NATO menghentikan rencana keanggotaan untuk semua negara, termasuk Ukraina. Bekas republik Soviet tidak mungkin bergabung dengan aliansi di masa mendatang, tetapi negara-negara NATO tidak akan mengesampingkannya.



Blinken dan Stoltenberg berbicara secara terpisah setelah pertemuan virtual luar biasa para menteri luar negeri NATO. Pertemuan Dewan Atlantik Utara adalah yang pertama dari serangkaian pembicaraan tingkat tinggi selama minggu depan yang bertujuan untuk meredakan ketegangan.

“Kami siap untuk menanggapi secara paksa agresi Rusia lebih lanjut, tetapi solusi diplomatik masih mungkin dan lebih disukai jika Rusia mau,” kata Blinken kepada wartawan di Washington seperti dikutip dari AP, Sabtu (8/1/2022).

Dia dengan tegas menolak klaim Rusia bahwa NATO telah berjanji untuk tidak melakukan ekspansi ke timur setelah masuknya beberapa negara satelit bekas Uni Soviet setelah berakhirnya Perang Dingin.

“NATO tidak pernah berjanji untuk tidak menerima anggota baru; itu tidak bisa dan tidak akan," ucap Blinken, menuduh Putin mengajukan argumen untuk mengalihkan perhatian dari gerakan militer Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina.

“Mereka ingin menarik kita ke dalam perdebatan tentang NATO daripada fokus pada masalah yang dihadapi, yaitu agresi mereka terhadap Ukraina. Kami tidak akan teralihkan dari masalah itu,” ujar Blinken.



Blinken mengatakan Moskow sangat menyadari bahwa NATO tidak akan menerima tuntutan tersebut.

“Tentu saja bagian dari pedoman (Putin) adalah mengeluarkan daftar tuntutan yang benar-benar tidak dimulai dan kemudian mengklaim bahwa pihak lain tidak terlibat dan kemudian menggunakannya sebagai pembenaran untuk tindakan agresif,” kata Blinken.

Sebelumnya di Brussels, Belgia, Stoltenberg membuat pernyataan serupa.

“Kami tidak akan berkompromi pada prinsip-prinsip inti, termasuk hak bagi setiap negara untuk memutuskan jalannya sendiri, termasuk pengaturan keamanan seperti apa yang ingin menjadi bagiannya,” kata Stoltenberg.

Stoltenberg mengatakan penumpukan militer Rusia yang memicu kekhawatiran invasi terus berlanjut.

“Kami melihat unit lapis baja, kami melihat artileri, kami melihat pasukan siap tempur, kami melihat peralatan perang elektronik dan kami melihat banyak kemampuan militer yang berbeda,” ujarnya.

Stoltenberg mengatakan penumpukan ini, dikombinasikan dengan tuntutan keamanan Rusia, dan rekam jejaknya di Ukraina serta Georgia, mengirim pesan bahwa ada risiko nyata untuk konflik bersenjata baru di Eropa.



Rusia menyangkal bahwa mereka memiliki rencana untuk menyerang Ukraina, tetapi Putin menginginkan jaminan hukum yang akan mengesampingkan ekspansi NATO dan penyebaran senjata.

Blinken dan Stoltenberg memang mengatakan bahwa AS dan NATO bersedia untuk membahas kontrol senjata dengan Moskow, tetapi Putin tidak diizinkan untuk memberlakukan pembatasan tentang bagaimana organisasi itu melindungi negara-negara anggota yang dekat dengan perbatasan Rusia seperti Estonia, Latvia, Lithuania, dan Polandia.

“Kita tidak bisa berakhir dalam situasi di mana kita memiliki semacam anggota NATO kelas dua; di mana NATO sebagai aliansi tidak diizinkan untuk melindungi mereka dengan cara yang sama seperti kami melindungi sekutu lainnya,” katanya.

(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More