Laris Manis, Korut Sebut Ayah Kim Jong-un Pencipta Makanan Burrito
Kamis, 06 Januari 2022 - 00:01 WIB
Dalam cuplikan berita televisi negara, warga Korea Utara terlihat melahap burrito di satu stand di luar Pabrik Makanan Kumsong di ibu kota Pyongyang.
Siaran televisi itu juga menunjukkan mural Kim Jong-il yang menyeringai di dapur tempat burrito sedang disiapkan.
Meski demikian, saat berita propaganda melukiskan gambaran tentang makanan jalanan yang berlimpah, mereka yang telah membelot dari negara tertutup itu bersikeras bahwa hidangan seperti itu hampir tidak ada di sana.
Hyun-seung Lee, yang lahir dalam keluarga elit Korea Utara tetapi melarikan diri dari negara itu pada 2014, mengatakan sebagian besar warga negaranya bahkan tidak bisa memimpikan makanan seperti itu.
“Mayoritas warga tidak punya uang untuk membeli makanan asing,” ungkap dia.
“Pada 1990-an, pecinta roti dan mentega disindir dan dikritik sebagai pengkhianat sosialis,” papar Hyun-seung Lee.
Dalam banyak kasus, tambahnya, tidak ada bahan untuk membuat ulang makanan asing.
"Saya belum pernah melihat burrito atau roti bungkus yang dijual di Korea Utara," ujar dia.
“Mungkin tidak ada restoran di mana Anda bisa makan burrito dan makanan dibungkus sampai sekarang,” papar dia.
Dia menambahkan, “Tingkat penetrasi makanan Barat di Korea Utara sangat rendah, karena hanya ada sedikit restoran tempat Anda bisa memakannya dan bahan makanannya tidak beragam.”
Siaran televisi itu juga menunjukkan mural Kim Jong-il yang menyeringai di dapur tempat burrito sedang disiapkan.
Meski demikian, saat berita propaganda melukiskan gambaran tentang makanan jalanan yang berlimpah, mereka yang telah membelot dari negara tertutup itu bersikeras bahwa hidangan seperti itu hampir tidak ada di sana.
Hyun-seung Lee, yang lahir dalam keluarga elit Korea Utara tetapi melarikan diri dari negara itu pada 2014, mengatakan sebagian besar warga negaranya bahkan tidak bisa memimpikan makanan seperti itu.
“Mayoritas warga tidak punya uang untuk membeli makanan asing,” ungkap dia.
“Pada 1990-an, pecinta roti dan mentega disindir dan dikritik sebagai pengkhianat sosialis,” papar Hyun-seung Lee.
Dalam banyak kasus, tambahnya, tidak ada bahan untuk membuat ulang makanan asing.
"Saya belum pernah melihat burrito atau roti bungkus yang dijual di Korea Utara," ujar dia.
“Mungkin tidak ada restoran di mana Anda bisa makan burrito dan makanan dibungkus sampai sekarang,” papar dia.
Dia menambahkan, “Tingkat penetrasi makanan Barat di Korea Utara sangat rendah, karena hanya ada sedikit restoran tempat Anda bisa memakannya dan bahan makanannya tidak beragam.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda