Korsel Terus Upayakan Kesepakatan Damai dengan Korut

Senin, 03 Januari 2022 - 18:05 WIB
Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in bertemu Pemimpin Korut Kim Jong-un pada 27 April 2018. Foto/REUTERS
SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in mengatakan perdamaian yang berarti dengan Korea Utara tidak dapat dicapai tanpa semacam kesepakatan formal.

Kesepakatan damai antara kedua negara tidak ditandatangani pada akhir Perang Korea pada 1950-an.

“Saya tidak akan menghentikan upaya melembagakan perdamaian berkelanjutan,” ungkap Moon dalam pesan Tahun Baru pada Senin (3/1/2021).





Menurut kantor berita Yonhap, presiden tampaknya mengacu pada kemungkinan adopsi deklarasi yang secara resmi akan mengakhiri Perang Korea.



Konflik, yang berkecamuk antara 1950 dan 1953, berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi secara internasional dan pembentukan zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan.



Kesepakatan damai formal dipandang sebagai elemen kunci dalam normalisasi hubungan antara Pyongyang dan Seoul.

“Jika kita melanjutkan dialog dan kerja sama, komunitas internasional akan merespons,” ujar Moon, yang masa jabatannya selama lima tahun berakhir pada Mei.

Dia menjelaskan, “Pemerintah akan mengejar normalisasi hubungan antar-Korea dan jalan perdamaian yang tidak dapat diubah sampai akhir.”

“Perdamaian adalah prasyarat penting untuk kemakmuran. Tapi, perdamaian cenderung goyah jika tidak dilembagakan,” tutur dia.

Moon telah mengadakan beberapa pertemuan puncak dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un selama masa kepresidenannya.

Namun, pembicaraan tentang denuklirisasi Semenanjung Korea secara efektif terhenti setelah Presiden AS saat itu Donald Trump gagal mencapai kesepakatan dengan Kim selama pertemuan di Hanoi, Vietnam pada 2019.

Pyongyang sejak itu melakukan beberapa uji coba rudal, yang memicu kecaman dari Barat.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More